Kesemek kulit bambu, hidangan lezat yang terkenal, banyak ditanam di daerah pedesaan Vietnam. Nama uniknya berasal dari kulitnya yang halus dan warna khasnya yang mirip "kulit bambu", sehingga menciptakan tampilan yang mengesankan dan menarik.
Dengan bentuk bulat, ukuran sedang, kulit tipis, lembut dan berwarna merah muda terang, buah ini memiliki keindahan yang lembut dan halus.
Selain tampilannya yang menarik perhatian, mawar bambu juga memikat penikmatnya dengan rasanya yang manis, segar namun tidak keras, sangat cocok bagi Anda yang menyukai rasa yang lembut dan menyenangkan.
1. Perbedaan antara kesemek kulit bambu dan kesemek lainnya
Perbedaan antara kesemek kulit bambu dan jenis kesemek lainnya terletak pada beberapa karakteristik menonjol seperti bentuk, warna, dan rasa.
Warna dan kulit
Kesemek kulit bambu memiliki warna yang lembut dan elegan dengan semburat merah muda pucat. Jenis kesemek lainnya, seperti kesemek persik dan kesemek merah, memiliki warna yang lebih gelap dan lebih cerah, sehingga terlihat lebih menonjol dan menarik perhatian.
Kesemek merah atau kuning biasanya memiliki kulit yang lebih tebal, dan terkadang memiliki lapisan bulu halus di permukaan buahnya. Hal ini menciptakan perbedaan yang jelas antara kesemek kulit bambu dan jenis kesemek lainnya dalam hal penampilan.
Ukuran dan bentuk
Kesemek kulit bambu memiliki buah yang kecil dan bulat, sementara jenis kesemek lain seperti kesemek merah seringkali memiliki buah yang lebih besar, bentuknya tidak beraturan, dan terkadang agak pipih. Kesemek kulit bambu memiliki bentuk yang lembut, tidak terlalu mencolok, cocok bagi mereka yang menyukai kesederhanaan dan keanggunan.
Sebaliknya, mawar seperti mawar persik dan mawar merah lebih menarik karena ukurannya yang besar dan bentuknya yang mengesankan.

Mencicipi
Kesemek kulit bambu memiliki rasa yang ringan dan menyegarkan, serta tidak terlalu manis. Hal ini sangat berbeda dibandingkan jenis kesemek lainnya seperti kesemek merah dan kesemek persik, yang ketika dimakan seringkali memiliki rasa manis yang kuat dan terkadang agak keras. Kesemek kulit bambu tidak memiliki rasa yang kuat, tetapi ringan, cocok bagi mereka yang menyukai keanggunan dan kelembutan.
Sementara itu, varietas mawar lainnya sering kali memberikan kesan yang lebih kuat dengan rasanya yang manis dan kaya.
Biji dan daging buah
Kesemek bambu memiliki biji yang lebih sedikit dibandingkan jenis kesemek lainnya. Biji kesemek bambu cukup kecil dan lunak, sehingga hampir tidak terasa saat dimakan.
Sedangkan untuk kesemek merah atau kuning, bijinya seringkali besar dan tidak enak dimakan jika tidak dibuang.
Kesemek kulit bambu memiliki daging buah yang sangat lembut dan tipis, sehingga teksturnya halus. Varietas lain, seperti kesemek persik, memiliki daging buah yang tebal, agak berserat, dan bisa terasa sedikit asam saat belum matang sepenuhnya.

Musim dan Panen
Musim dan cara memanen buah kesemek, terutama kesemek kulit bambu, berperan penting dalam menghasilkan kualitas dan cita rasa produk yang optimal.
Kesemek bambu memiliki musim yang sangat singkat, biasanya hanya berlangsung sekitar satu bulan. Kesemek lainnya biasanya bertahan lebih lama, dari Agustus hingga November, sehingga lebih mudah diperoleh.
Kesemek kulit bambu dipanen ketika buah mencapai tingkat kematangan tertentu (masih hijau dan keras), kemudian diinkubasi secara alami (biasanya terbalik) selama 2-3 hari agar matang secara bertahap dan menghilangkan rasa sepat. Sementara itu, kesemek kering/acar perlu direndam dalam air jeruk nipis atau air bersih untuk menghilangkan rasa sepat. Kesemek merah dapat dipetik saat lunak dan matang di pohon atau diinkubasi hingga matang.
Cara menikmati
Menikmati rasa kesemek kulit bambu dan jenis kesemek lainnya tidak terlalu rumit tetapi memberi pengalaman yang kaya bagi yang menikmatinya.
Kesemek kulit bambu: Potong menjadi dua dan gunakan sendok untuk mengeluarkan daging di dalamnya untuk menikmati sepenuhnya rasa manis, kenyal, dan renyahnya.
Kesemek: Kupas dan makan langsung, gigit renyah.
Kesemek merah: Kupas dan gigit menjadi satu bagian saat lunak.

2. Perbedaan nilai gizi dan kegunaan
Perbedaan nilai gizi dan kegunaan antara kesemek kulit bambu dan jenis kesemek lainnya terletak pada struktur, komposisi gizi serta manfaat yang diberikan masing-masing jenis bagi kesehatan penggunanya.
Nutrisi
Kesemek kulit bambu mengandung banyak vitamin C, serat, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Namun, karena rasanya yang lebih manis, kandungan gulanya tidak terlalu tinggi, cocok bagi mereka yang ingin menjaga pola makan atau mengontrol berat badan.
Varietas kesemek lainnya seperti kesemek merah sering kali memiliki kadar gula lebih tinggi, sehingga rasanya lebih manis, tetapi juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dimakan berlebihan.

Kegunaan
Kesemek kulit bambu tidak hanya lezat, tetapi juga berkhasiat mendinginkan tubuh, menyejukkan hati, dan mempercantik kulit, sangat cocok untuk orang yang tinggal di daerah beriklim panas. Selain itu, buah ini juga berkhasiat untuk menghilangkan dahaga dan menurunkan panas tubuh.
Mawar merah dan varietas lainnya lebih umum digunakan dalam hidangan penutup.
Singkatnya, kesemek kulit bambu merupakan kesemek yang unik karena kombinasi rasa dan teksturnya. Teksturnya manis dan kenyal seperti kesemek matang yang lembut, tetapi teksturnya renyah seperti jeli di bagian daging buah yang dekat dengan kulit, serta tampilan kulitnya yang hijau khas saat masih mentah. Kelangkaan musim panen yang pendek juga menjadi faktor yang meningkatkan nilai dan perburuan buah istimewa ini dibandingkan jenis kesemek lain dengan musim panen yang lebih panjang dan lebih populer.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/kham-pha-su-khac-biet-dac-sac-cua-hong-da-tre-voi-cac-loai-qua-hong-khac-post1068015.vnp
Komentar (0)