Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

“Haus akan tanaman” dan hubungan timbal balik antara manusia dan alam

Báo Sài Gòn Giải phóngBáo Sài Gòn Giải phóng26/03/2024

[iklan_1]

Di bawah pena Michael Pollan yang ringkas dan elegan, Thirst for Plants and Grass (diterbitkan oleh Phuong Nam Book dan The Gioi Publishing House) menyajikan banyak pengetahuan ilmiah yang mendalam, beserta referensi multidisiplin yang hidup. Semua ini berkontribusi untuk memperjelas sudut pandang utamanya, yaitu: Manusia dan alam selalu terhubung dalam evolusi bersama alur sejarah alam.

Karya Longing for Plants mengambil pandangan yang komprehensif, menyoroti proses ko-evolusi yang telah merayap ke alam.

Empat hasrat manusia diekspresikan lewat empat tanaman: rasa manis dalam kisah pohon apel, kecintaan pada keindahan dalam bunga tulip, hasrat untuk mabuk-mabukan (eskapisme) yang tersembunyi dalam tanaman ganja, dan kemampuan untuk mengendalikan lewat tanaman kentang.

Khat-khao-cay-co-2.JPG
Melalui "Longing for Trees", penulis Michael Pollan menyarankan cara bagi orang-orang untuk mengekspresikan penghargaan mereka terhadap alam.

Dengan membaca tulisan Michael Pollan, Anda akan menyadari bahwa pohon bukan hanya spesies hutan liar, tetapi juga makhluk dekat yang dapat mengendalikan emosi manusia.

Sejak zaman dahulu kala, pohon dan manusia telah belajar untuk saling mendukung: Masing-masing melakukan untuk yang lain apa yang tidak dapat dilakukannya sendiri, dan dalam proses negosiasi mengubah dan meningkatkan nasib bersama mereka.

Dalam buku "Longing for Trees" karya Michael Pollan, pohon dan manusia ditempatkan dalam hubungan yang saling bergantung. Sebelum menarik kesimpulan ini, penulis menunjukkan bahwa kita sering membagi dunia menjadi subjek dan target. Dan di taman, sebagaimana di alam pada umumnya, manusia sering berperan sebagai subjek. Bahkan bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkan hubungan ini sudah jelas: Saya memilih tanaman, saya menyiangi, saya memanen. Namun, menurut Michael Pollan, manusia, seperti hewan lainnya, jika dilihat dalam hubungannya dengan pohon, memiliki sifat ko-evolusioner yang saling mendukung.

Dalam The Desire for Plants , Michael Pollan membandingkan hubungan saling menguntungkan antara manusia dan tumbuhan dengan hubungan antara lebah dan bunga. Lebah menyerbuki bunga untuk menghasilkan madu, sekaligus menyebarkan serbuk sari ke tempat lain, membantu tanaman induk untuk melanjutkan garis keturunannya. Dengan pemikiran ini, penulis menghubungkan kebutuhan dan keinginan dasar manusia—kemanisan, keindahan, kenikmatan, dan kendali—dengan tumbuhan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut: pohon apel, tulip, ganja, dan kentang.

Dengan menceritakan kisah keempat tumbuhan ini, Michael Pollan menunjukkan bagaimana tumbuhan berevolusi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Manusia, pada gilirannya, mendapatkan manfaat dari tumbuhan dan mencoba memperbanyaknya, membantu mereka berkembang biak.

Di sepanjang buku, Michael Pollan menyarankan cara-cara bagi orang-orang untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap alam. Karena hanya dengan begitulah kita akan cukup tersentuh untuk merasakan keindahan suara, warna, dan rasa kehidupan.

Vitalitas pepohonan, hubungan yang indah, membantu kita belajar bagaimana bertahan hidup dalam ritme hubungan yang harmonis yang berasal dari inti alam dan keindahan kehidupan.

QUYNH YEN


[iklan_2]
Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota
Puaskan mata Anda dengan jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas yang bersinar di langit ibu kota
(Langsung) Gladi bersih perayaan, pawai, dan pawai Hari Nasional 2 September
Duong Hoang Yen menyanyikan "Tanah Air di Bawah Sinar Matahari" secara a cappella yang menimbulkan emosi yang kuat

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk