Penurunan kognitif pada lansia bukan hanya sekadar lupa - Foto: AI
MSc. Nguyen Van Hai - Institut Kesehatan Mental, Rumah Sakit Bach Mai - mengatakan ini bukan sekadar "kebingungan" usia tua, tetapi bisa menjadi peringatan dini berbagai penyakit berbahaya.
Kapan kelupaan tidak lagi normal?
Menurut Dr. Hai, penurunan kognitif sedang menjadi masalah kesehatan serius di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan saat ini terdapat sekitar 55 juta orang yang hidup dengan demensia, dan setiap tahun jumlah ini meningkat hampir 10 juta kasus baru.
"Di Rumah Sakit Bach Mai, kami telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pasien yang datang untuk pemeriksaan dan perawatan terkait masalah yang berkaitan dengan gangguan kognitif. Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian yang tepat dari masyarakat," ungkap Dr. Hai.
Banyak orang berasumsi bahwa kehilangan ingatan merupakan bagian tak terelakkan dari penuaan. Namun, batas antara kelupaan normal dan penurunan kognitif patologis sangatlah tipis.
Dr. Hai menekankan bahwa penurunan kognitif adalah penurunan kemampuan berpikir, ingatan, bahasa, kemampuan memecahkan masalah... melampaui tingkat normal proses penuaan alami.
Kelupaan akibat penuaan normal | Kelupaan akibat gangguan kognitif |
Kadang-kadang lupa nama kenalan, lupa di mana menaruh barang. | Sering lupa kejadian dan informasi yang baru dipelajari. |
Dapat dipanggil kembali nanti atau saat diminta | Sangat sulit atau tidak mungkin untuk mengingat bahkan ketika diminta |
Tidak berdampak serius pada pekerjaan dan kehidupan sehari-hari | Dampak signifikan pada kehidupan, pekerjaan, dan kemandirian |
Misalnya, ketika Anda lupa nama seorang teman lama, tetapi setelah beberapa saat atau dengan dorongan, Anda dapat mengingatnya sendiri. | Misalnya: Lupa cara menggunakan perangkat yang familiar seperti telepon dan microwave |
Tanda-tanda peringatan dini
Menurut Dr. Hai, pengenalan dini tanda-tanda penurunan kognitif sangatlah penting. Jika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami gejala-gejala berikut, perhatikan dengan saksama:
Hilangnya ingatan memengaruhi kehidupan: Terus-menerus menanyakan cerita yang sama berulang-ulang, melupakan kejadian penting terkini, lebih mengandalkan alat bantu ingatan.
Kesulitan merencanakan, memecahkan masalah: Kesulitan mengikuti resep yang sudah dikenal, kesulitan mengelola keuangan pribadi, lupa membayar tagihan.
Kebingungan tentang waktu dan ruang: Tidak ingat hari atau musim apa saat ini; tersesat di tempat yang sangat familiar seperti lingkungan sekitar Anda.
Kesulitan bahasa : Kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mengekspresikan diri, menyebut benda dengan nama yang salah (misalnya, menyebut jam sebagai "penunjuk waktu"), berhenti tiba-tiba di tengah percakapan.
Kehilangan barang dan tidak dapat menemukannya: Sering meninggalkan barang di tempat yang tidak biasa (misalnya, meninggalkan dompet di microwave) dan kemudian menuduh orang lain mencurinya karena mereka tidak dapat mengingatnya.
Gangguan pertimbangan: Membuat keputusan keuangan yang buruk (misalnya menginvestasikan uang pada hal yang tidak berguna, atau menyumbangkan sejumlah besar uang kepada orang asing yang tidak dapat dipercaya), mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca.
Perubahan suasana hati dan kepribadian: Menjadi sangat mudah tersinggung, gelisah, curiga, depresi, atau apatis.
Menarik diri dari pekerjaan dan aktivitas sosial: Kehilangan minat pada hobi, menghindari pertemuan keluarga dan teman karena kesulitan berkomunikasi.
"Deteksi dini sangat penting. Deteksi dini membuka peluang untuk intervensi tepat waktu, memperlambat perkembangan penyakit, dan membantu pasien serta keluarga mereka untuk lebih siap," tegas Dr. Hai.
Sumber: https://tuoitre.vn/khi-nao-chung-hay-quen-o-nguoi-cao-tuoi-khong-con-la-chuyen-binh-thuong-20250904100102748.htm
Komentar (0)