Ketika generasi emas Spanyol berakhir

Busquets dan Jordi Alba mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan kekosongan besar dan mengingatkan bahwa perjalanan generasi pemenang Piala Dunia 2010 sudah mendekati akhir, dengan hanya empat saksi keajaiban itu yang masih bermain.

Sergio Busquets baru saja memainkan pertandingan terakhir dalam kariernya.

Pada pagi hari tanggal 7 Desember, Inter Miami mengalahkan Vancouver Whitecaps FC 3-1 untuk menjuarai Piala MLS 2025. Pertandingan ini juga menandai hari perpisahan dua bintang Spanyol, Sergio Busquets dan Jordi Alba (Inter Miami).

Pensiunnya Busquets tidak hanya mengakhiri karier salah satu gelandang bertahan paling berkelas dalam sepak bola modern, tetapi juga menandai langkah mundur terakhir bagi generasi yang membawa Spanyol ke puncak dunia pada tahun 2010. Sejak ia mengangkat trofi di Johannesburg hingga hari ia meninggalkan lapangan, Busquets selalu menjadi simbol ketenangan, kecerdasan, dan organisasi dalam tim yang tidak memiliki ruang untuk ego.

Saat ia memasuki babak selanjutnya dalam hidupnya, nama lain muncul: Jordi Alba. Meskipun tidak berperan dalam kemenangan Piala Dunia, Alba merupakan bagian penting dari siklus kesuksesan berikutnya di Euro dan Nations League. Keberhasilannya mencetak gol di final Euro 2012 merupakan bagian dari warisan Alba.

Dengan dua perpisahan berturut-turut, kenangan masa keemasan "La Roja" menjadi semakin rapuh. Para penggemar hanya melihat empat nama yang terkait dengan kejuaraan 2010 masih bermain: Sergio Ramos - bintang yang bersiap meninggalkan klub Meksiko, Raul Albiol di Pisa, Pedro dengan seragam Lazio, dan Juan Mata di Melbourne Victory. Mereka juga berada di senja karier mereka, dan hari untuk menutup lingkaran kejayaan itu mungkin sudah dekat.

Generasi emas Spanyol mendefinisikan ulang sepak bola: kontrol, kesabaran, teknik, dan sinkronisasi yang nyaris sempurna. Kepergian mereka bukan sekadar masalah usia, tetapi sebuah pengingat bahwa setiap era hebat memiliki batasnya.

Busquets, dengan sikap tenang, meninggalkan lapangan dengan gaya bermainnya: tidak berisik, tetapi meninggalkan kekosongan yang sulit diisi. Dan bersamanya, jembatan terakhir "La Roja" di masa kejayaannya pun perlahan menghilang di cakrawala.

Sumber: https://znews.vn/khi-the-he-vang-tay-ban-nha-khep-lai-post1609188.html