Dalam rangka mengatasi permasalahan permodalan dunia usaha saat ini, pada pagi hari tanggal 22 Agustus, Bank Negara menyelenggarakan lokakarya dengan tema "Meningkatkan Kemampuan Akses dan Penyerapan Modal Sektor Usaha: Kendala, Tantangan, dan Tekad" untuk mengatasi kendala dan mendukung perekonomian .
Menurut informasi pada konferensi tersebut, Vietnam sedang mengalami masa yang sangat sulit karena banyaknya hambatan dan tantangan ekonomi, baik dalam maupun luar negeri.
Dalam konteks tersebut, industri perbankan juga telah berupaya keras untuk menerapkan kebijakan dan solusi, yang sebagian besar diimplementasikan dengan sumber daya lembaga kredit itu sendiri. Namun, pertumbuhan kredit ekonomi dalam 7 bulan pertama tahun ini masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, mencapai sekitar 12,47 miliar VND, naik 4,56% dibandingkan akhir tahun 2022.
Pertumbuhan kredit dalam 7 bulan pertama tahun ini juga jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yaitu sekitar 9,54%, bahkan tidak mencapai setengah dari pertumbuhan tahun lalu. Sementara itu, target pertumbuhan kredit tahun ini mencapai 14-15%.
Patut dicatat, berdasarkan pengumuman sebelumnya, pertumbuhan kredit seluruh perekonomian pada akhir April, Mei, dan Juni masing-masing mencapai 3,03% - 3,27% - 4,73%. Dengan demikian, setelah pemulihan positif di bulan Juni, kredit tiba-tiba melambat, bahkan tumbuh negatif di bulan Juli.
Wakil Gubernur Bank Negara Dao Minh Tu berbicara di lokakarya tersebut.
Menurut Wakil Gubernur Dao Minh Tu, menghilangkan kesulitan bagi produksi dan bisnis, memelihara dan memulihkan kesehatan sektor bisnis merupakan prioritas utama, di mana penurunan kemampuan mengakses dan menyerap modal merupakan masalah perhatian khusus, dan perlu segera memunculkan solusi dan kebijakan yang efektif untuk menghilangkannya.
"Kebijakan moneter belum pernah sesulit ini. Sementara negara lain memperketat kebijakan moneter, kami menurunkan suku bunga dan melonggarkan kebijakan moneter," ujar Bapak Tu.
Wakil Gubernur menyampaikan bahwa sektor perbankan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung dunia usaha di masa lalu. Selain itu, Bank Negara juga telah menurunkan suku bunga operasional sebanyak empat kali, merestrukturisasi jangka waktu pembayaran utang, mempertahankan kelompok utang, mengurangi biaya pembayaran, dan sebagainya, yang berkontribusi dalam mendukung sektor usaha mengatasi kesulitan dan tantangan, serta mempertahankan produksi dan kegiatan usaha agar pulih secara bertahap.
Bank-bank komersial telah secara aktif mengurangi suku bunga pinjaman, memangkas biaya, dan menyediakan kredit istimewa untuk bisnis.
Upaya untuk mendukung dan mengatasi kesulitan bagi sektor usaha, terutama dalam mengakses dan menyerap modal, telah mencapai hasil yang tak terbantahkan. Namun, situasi ekonomi domestik dan internasional diperkirakan masih akan diwarnai banyak ketidakpastian. Wakil Gubernur mengatakan bahwa perekonomian masih akan menghadapi kesulitan dan tantangan dari berbagai sisi.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu terus dijalin kerja sama, persatuan, kesatuan, dan kesatuan serta upaya yang lebih besar dari kementerian, lembaga, dan badan usaha, agar dunia usaha dapat pulih secara stabil dan terus berkembang .
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)