Tak lagi bingung, Eropa yakin masuk musim dingin, Uniper "tolak" gas Rusia

Eropa berada dalam posisi yang kuat untuk menjaga pasokan energi yang stabil musim dingin ini, bahkan ketika rute transit gas utama Rusia akan segera ditutup, kata CEO Uniper SE Michael Lewis.

Asap mengepul dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Jerman. (Sumber: Getty)

Sebelum operasi militer khusus Rusia di Ukraina, pada bulan Desember 2019, Moskow dan Kiev menyepakati kesepakatan lima tahun mengenai transit gas.

Berdasarkan perjanjian tersebut, 45 miliar meter kubik gas Rusia akan mengalir melalui Ukraina pada tahun 2020 dan 40 miliar meter kubik per tahun dari tahun 2021 hingga 2024. Ini adalah satu-satunya perjanjian perdagangan yang tersisa antara kedua negara yang bertikai tersebut.

Perjanjian ini akan berakhir pada akhir tahun ini. Kemungkinan besar, perpanjangan perjanjian ini tidak akan terjadi, karena akan memutus aliran gas Rusia ke Eropa – yang akan menghantam pasar regional di saat yang krusial – yaitu musim pemanasan.

Namun, sementara negara-negara seperti Austria dan Slovakia tetap bergantung pada bahan bakar dari Timur, berakhirnya perjanjian transit antara Rusia dan Ukraina pada tanggal 31 Desember tidak akan banyak mengubah penguatan pasar gas Eropa, menurut Tn. Michael Lewis.

"Sejumlah gas tertentu akan meninggalkan pasar, tetapi itu sudah diperkirakan di Eropa. Posisi kami secara keseluruhan cukup kuat menjelang musim dingin," tegas CEO Uniper SE.

Eropa telah menimbun gas menjelang dimulainya musim pemanasan. Kawasan ini juga kini mendapatkan pasokan yang stabil dari Norwegia dan meningkatkan impor gas alam cair (LNG) dari produsen seperti Amerika Serikat untuk membantu menggantikan pasokan yang berkurang dari Rusia.

"Sejumlah gas tertentu akan meninggalkan pasar, tetapi itu sudah diperkirakan di Eropa. Posisi kami secara keseluruhan cukup kuat menjelang musim dingin," ujar CEO Uniper SE, Michael Lewis.

Uniper dan Jerman secara umum tidak lagi membeli gas dari Gazprom, perusahaan gas negara Rusia.

Uniper dinasionalisasi selama krisis energi pada tahun 2022, kata Michael Lewis. Ini merupakan salah satu penyelamatan perusahaan terbesar dalam sejarah Jerman - ekonomi terbesar di Eropa.

Pada bulan Februari 2022, Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina dan kemudian membatasi ekspor gas ke Eropa.

Uniper pernah menjadi salah satu pelanggan utama Gazprom, raksasa gas Rusia. Saat itu, Uniper terpaksa membayar ratusan juta euro per hari untuk pasokan alternatif dan terpaksa melakukan nasionalisasi.

Pada bulan Juni 2024, Uniper diberikan ganti rugi lebih dari 13 miliar euro ($14 miliar) dari putusan arbitrase internasional atas volume gas Rusia yang tidak dikirim oleh Gazprom sejak pertengahan 2022.

Sejak Februari 2022, impor gas Eropa dari Rusia telah turun lebih dari 90% dan Moskow telah kehilangan pasar utamanya yang menguntungkan.

Gazprom juga membukukan kerugian bersih sebesar $7 miliar pada tahun 2023 - pertama kalinya terjadi dalam seperempat abad.

Ketika ditanya tentang alternatif untuk perjanjian transit Kiev yang akan berakhir, Tn. Lewis menyatakan: “Uniper tidak berniat membeli gas Rusia.”

Negosiasi dengan Moskow mengenai perpanjangan perjanjian tampak suram karena operasi militer khusus di Ukraina terus berlanjut dan telah memasuki tahun ketiga.

“Kita harus melihat kampanye militer ini berakhir sebelum diskusi rasional dapat dilakukan,” kata Lewis.

Saat ini, jumlah gas yang mengalir dari Rusia melalui Ukraina ke Eropa menyediakan kurang dari 5% pasokan benua itu.

Mengenai Ukraina, para ahli memperkirakan negara tersebut berisiko kehilangan $800 juta per tahun akibat biaya transit. Di saat yang sama, posisi Ukraina sebagai jaringan pipa gas yang andal juga akan hilang jika perjanjian tersebut tidak diperpanjang.

Namun, Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, mengatakan bahwa negaranya telah mengadakan perundingan transit dengan Azerbaijan, yang memasok gas ke delapan negara Eropa. Kesepakatan dengan Kazakhstan dan pemasok lain di Asia Tengah juga dimungkinkan.

Bapak German Galushchenko menyadari bahwa tidak hanya Ukraina, tetapi juga Eropa membutuhkan pendekatan yang kuat sebelum dan sesudah kontrak transit gas dengan Moskow berakhir. Hal ini akan membantu memastikan keamanan energi kawasan menjelang musim dingin.

Sumber: https://baoquocte.vn/khong-con-lung-tung-chau-au-tu-tin-buoc-vao-mua-dong-uniper-cu-tuyet-khi-dot-nga-286881.html