Delegasi Pham Van Thinh ( Bac Giang ) sangat mengapresiasi proses penerimaan, penjelasan, dan revisi rancangan Undang-Undang Lembaga Perkreditan (yang telah diamandemen), dan menyatakan sangat setuju dengan sebagian besar isi rancangan undang-undang tersebut. Namun, pada dua sesi sebelumnya, beliau berbicara tentang bank umum yang bertindak sebagai agen asuransi jiwa. Lembaga perumus menerima sebagian isinya, tetapi masih memiliki beberapa kekhawatiran.
Delegasi Pham Van Thinh - Delegasi Majelis Nasional Provinsi Bac Giang. (Foto: Quochoi.vn).
Bapak Thinh menyatakan bahwa bank komersial yang berafiliasi dengan agen asuransi jiwa menyarankan untuk memaksa nasabah pinjaman membeli asuransi jiwa dengan cicilan tahunan sebesar 2% hingga 4% dari nilai pinjaman. Karyawan bank diberi target untuk jumlah kontrak asuransi dan pendapatan premi asuransi jiwa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Kementerian Keuangan pada Juli 2023 terhadap 4 perusahaan asuransi jiwa yang menyediakan produk asuransi kepada nasabah melalui bank umum, tingkat pembatalan kontrak setelah tahun pertama nasabah mencapai 70%. Jika nasabah membatalkan kontrak di tahun pertama, mereka akan kehilangan seluruh premi yang telah dibayarkan.
Banyak bank juga menyarankan peminjam membayar biaya administrasi selama dua tahun pertama. Dalam dua tahun pertama, jumlah uang yang harus dibayarkan peminjam mencapai 4 hingga 8% dari nilai pinjaman. Suku bunga riil atas modal yang dilepaskan ke dalam perekonomian karena pembelian asuransi jiwa tambahan dapat meningkat 50 hingga 100% dalam dua tahun pertama dibandingkan dengan suku bunga pada kontrak kredit.
Delegasi tersebut menunjukkan bahwa pembayaran di muka tahun pertama untuk kontrak kerja sama eksklusif yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada bank komersial, yang dipublikasikan saat penandatanganan, menyumbang sebagian besar pendapatan sebelum pajak bank komersial.
Mengutip data beberapa bank, menurut delegasi Pham Van Thinh, dari tahun 2018 hingga 2022, pendapatan dari agen asuransi jiwa bank umum menyumbang proporsi yang sangat besar terhadap keuntungan bank umum.
Dengan realitas dan manfaat yang demikian besar, ia berpendapat, apabila Rancangan Undang-Undang ini hanya menerima arahan penambahan Pasal 2 Pasal 113: Bank Umum Diperbolehkan Melakukan Kegiatan Usaha Perasuransian Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian, Sesuai dengan Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Perasuransian Berdasarkan Peraturan Gubernur Bank Negara, maka tidak akan ada lagi yang dapat menjamin terjadinya pemaksaan nasabah untuk meminjam uang guna membeli asuransi atau memanfaatkan ketidaktahuan nasabah yang memiliki simpanan tabungan untuk membeli produk asuransi jiwa seperti yang terjadi belakangan ini.
Oleh karena itu, Bapak Thinh mengusulkan agar RUU tersebut menambah satu pasal yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah untuk menerbitkan dokumen yang mengatur perdagangan produk asuransi, yang mana bank umum dan lembaga kredit bertindak sebagai agen, untuk menjamin publisitas, transparansi, dan melindungi hak nasabah yang meminjam modal serta menyimpan tabungan di bank.
Senada dengan itu, delegasi Pham Van Hoa (Dong Thap) menekankan bahwa konsekuensi dari perusahaan patungan dan bank patungan yang menjual asuransi di masa lalu sudah sangat jelas. Bank tidak memiliki kantor pusat asuransi. Oleh karena itu, delegasi mendukung pandangan bahwa perusahaan patungan dan bank patungan tidak diperbolehkan menjual asuransi...
Delegasi Pham Van Hoa - Delegasi Majelis Nasional Provinsi Dong Thap. (Foto: Quochoi.vn).
Terkait isi penugasan kepada Bank Negara untuk melakukan peninjauan dan intervensi dini apabila ada lembaga perbankan asing yang beroperasi yang membahayakan nasabah, Bapak Hoa mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ketentuan yang sangat manusiawi dalam Rancangan Undang-Undang Lembaga Perkreditan (perubahan) kali ini.
PHAM DUY
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)