Perjalanan Malaysia U-22 di SEA Games dibayangi kesedihan, kehilangan, cedera, dan kekurangan pemain yang serius. Namun, pelatih Nafuzi Zain menegaskan bahwa timnya masih bertekad untuk berjuang sekuat tenaga sebelum pertandingan krusial melawan Vietnam U-23 pada 12 Desember.
Berbicara di hotel tim di Bangkok (Thailand), pelatih Nafuzi mengatakan seluruh tim menyampaikan belasungkawa terdalam kepada striker Haqimi Azim Rosli, yang kehilangan ayahnya kemarin pagi. "Saya sudah bilang padanya untuk menyelesaikan urusan keluarganya dulu. Kami menunggu apakah Haqimi bisa kembali atau tidak, karena saya pribadi dan seluruh tim sangat membutuhkannya untuk pertandingan melawan Vietnam. Jika semuanya baik-baik saja dan dia siap, kemungkinan dia kembali sangat besar," ujarnya.

Pelatih Nafuzi Zain menegaskan keinginannya untuk mengalahkan Vietnam U22 (Foto: Hmetro).
Absennya Haqimi memperburuk krisis pemain Malaysia. Gelandang bertahan Haziq Kutty Abba terpaksa mundur lebih awal karena cedera hamstring. Selain itu, beberapa pemain lain baru bergabung dengan tim setelah dilepas terlambat oleh klub mereka karena turnamen tersebut tidak masuk dalam kalender FIFA.
"Ada kabar baik dan kabar buruk. Kami kehilangan Haziq dan masih kekurangan pemain, tetapi hari ini Aliff Izwan Yuslan dan Aiman Yusoff telah kembali. Meskipun pemain terus datang dan pergi, kami menerima tantangan ini dan fokus sepenuhnya pada pertandingan melawan Vietnam," ujar pelatih Nafuzi tentang situasi skuad yang tidak stabil.
Fergus Tierney masih masuk dalam daftar pemain U-22 Malaysia untuk SEA Games 33. Apakah bintang naturalisasi ini akan menghadiri festival olahraga di Thailand atau tidak masih belum jelas. CEO Sabah Club pernah mengonfirmasi bahwa pemain ini tidak akan menghadiri SEA Games karena harus menghadiri final Piala FA pada 14 Desember. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia telah bernegosiasi dengan Sabah agar pemain Tierney dapat menghadiri SEA Games jika U-22 Malaysia lolos babak penyisihan grup.
Pelatih Nafuzi tetap tenang di tengah "kekacauan personel", mengingat pengalaman berharga ini. "Setiap tahapan punya tantangannya sendiri. Kali ini memang istimewa, tapi itulah tugas seorang pelatih. Saya hanya perlu tetap tenang dan menemukan solusi terbaik," ujarnya sambil tertawa ketika ditanya apakah buku taktiknya semakin tebal.
Timnas U-22 Malaysia harus menghindari kekalahan jika ingin lolos ke semifinal. Namun, pelatih Nafuzi mengumumkan bahwa mereka tidak akan bermain untuk hasil imbang, hasil yang sudah cukup bagi timnas U-22 Malaysia. "Kami akan bermain untuk menang. Yang penting jangan sampai kalah. Jika kami menghindari kekalahan, kami akan melaju lebih jauh," tegasnya.
Menurut penilaian Hmetro: "Lawan Malaysia adalah Vietnam U-22, tim yang telah memenangkan SEA Games dua kali dan memiliki pemain sayap bintang Nguyen Dinh Bac, yang mencetak dua gol melawan Laos dan selalu menjadi ancaman yang konstan, baik di level muda maupun tim nasional."
Meski menghadapi berbagai kendala, mulai dari skuad yang tipis hingga pergantian pemain yang terus-menerus, Pelatih Nafuzi menegaskan bahwa tim U-22 Malaysia tetap mempertahankan konsentrasi tertinggi. "Kami hanya memikirkan apa yang perlu dilakukan. Itu saja," pungkasnya.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/khung-hoang-nhan-su-u22-malaysia-khang-dinh-khong-cau-hoa-u22-viet-nam-20251210070359039.htm










Komentar (0)