Direktur Pelaksana IMF Georgieva mengatakan pajak merupakan alat yang tidak efektif karena dapat menaikkan harga.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Ibu Kristalina Georgieva, memperingatkan bahwa rencana AS untuk mengenakan tarif baru pada barang impor berisiko menaikkan harga konsumen, yang berdampak besar pada keluarga berpenghasilan rendah di negara ini.
Peringatan ini muncul beberapa minggu sebelum pemilihan presiden AS, ketika kedua kandidat menyatakan dukungan mereka Menaikkan tarif. Kandidat Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, telah mengusulkan pengenaan pajak minimal 10% atas barang impor. Sementara itu, lawannya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, juga mengatakan akan menaikkan tarif impor jika terpilih.
Dalam wawancara dengan CNBC, Direktur Pelaksana IMF Georgieva mengatakan bahwa pajak merupakan alat yang tidak efektif karena dapat menaikkan harga. Menurutnya, dalam konteks lembaga keuangan yang berupaya mengurangi inflasi, penting untuk menghindari penciptaan faktor-faktor baru yang dapat meningkatkan harga.
Kepala IMF juga mencatat bahwa kenaikan harga di AS akan memengaruhi konsumen, terutama keluarga berpenghasilan rendah, dan dapat menyebabkan risiko beberapa bisnis AS menghadapi tindakan pembalasan.
Mengenai prospek ekonomi global, Ibu Georgieva mengatakan bahwa "soft landing" tampaknya sedang berlangsung, dengan inflasi yang turun tanpa memicu resesi yang serius. Namun, beliau juga mengatakan bahwa perekonomian perlu mengadopsi kebijakan yang hati-hati mengingat situasi dunia yang penuh dengan potensi risiko ketidakstabilan, seperti ketegangan di Timur Tengah.
Sumber
Komentar (0)