Dalam beberapa tahun terakhir, televisi dan film Tiongkok telah menciptakan "demam budaya Tiongkok" yang kuat di Vietnam. Hal ini tidak hanya menjadikan banyak aktor Tiongkok sebagai idola bagi sebagian kaum muda Vietnam, tetapi juga memicu semangat mereka untuk belajar bahasa Mandarin.
Pemuda Vietnam sangat tertarik dengan budaya Tiongkok. Hal ini terutama terlihat dalam pilihan hiburan mereka. Mereka sangat tertarik dengan film-film Tiongkok populer atau video-video yang sedang tren di TikTok. Misalnya, setiap kali film Tiongkok baru dirilis, banyak anak muda Vietnam berbondong-bondong ke bioskop untuk menontonnya. Video-video populer di Douyin (nama Tiongkok untuk TikTok) menjadi topik diskusi di waktu luang mereka. Drama sejarah populer seperti "Princess Agents," "The Journey of Flower," atau "Three Lives Three Worlds Ten Miles of Peach Blossoms," dengan alur ceritanya yang memikat, telah memikat banyak anak muda, yang rela begadang untuk menontonnya secara maraton.
| Drama "Tiga Kehidupan, Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik" telah menarik perhatian sejumlah besar pemirsa muda Vietnam. |
Dengan perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi serta munculnya berbagai platform media sosial, budaya film dan televisi Tiongkok telah menyebar secara internasional dalam beberapa tahun terakhir. Dengan menonton drama televisi Tiongkok atau menikmati musik Tiongkok, generasi muda Vietnam secara bertahap memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah, adat istiadat, dan kehidupan modern Tiongkok. Pengaruh budaya ini secara "diam-diam" telah mendorong pertukaran budaya, berkontribusi pada penguatan hubungan persahabatan antara Tiongkok dan Vietnam.
Di Vietnam, terdapat kelompok anak muda yang antusias yang mengorganisir dan menerjemahkan film-film Tiongkok secara gratis. Hanya satu jam setelah ditayangkan di Tiongkok daratan, sebuah film dapat diberi subtitle dalam bahasa Vietnam dan diunggah ke platform daring. Meskipun tim penerjemah ini juga memberi subtitle pada film-film berbahasa Inggris, Jepang, dan Korea, film-film Tiongkok tetap memiliki jumlah penonton tertinggi. Drama romantis, drama remaja yang inspiratif, dan film-film modern mendapat banyak perhatian. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan pengaruh besar film-film Tiongkok di Vietnam, tetapi juga menunjukkan dedikasi dan investasi kaum muda Vietnam dalam budaya Tiongkok. Melalui kecintaan mereka pada film dan televisi Tiongkok, mereka tidak hanya memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan budaya Tiongkok, tetapi juga secara halus menjembatani kesenjangan emosional antara masyarakat kedua negara.
Selain itu, lagu-lagu dan berita yang sedang tren di Douyin (TikTok) Tiongkok dengan cepat menarik perhatian kaum muda Vietnam. Lagu-lagu yang pernah populer di Tiongkok, seperti "Time and Space Deviation," "Your 105°C Passion," "Mang Chong," dan "White Moonlight and the Vermilion Mark," dengan cepat diaransemen ulang oleh penyanyi dan netizen Vietnam, bahkan beberapa versi aransemen ulang tersebut menyebar kembali ke Tiongkok. Pertukaran budaya dua arah ini tidak hanya menunjukkan daya tarik kuat budaya populer Tiongkok, tetapi juga mencerminkan kecintaan dan apresiasi mendalam yang dimiliki kaum muda Vietnam terhadapnya.
| Penyanyi muda Vietnam, Min Hii, membawakan lagu "White Moonlight" dan "Cinnabar Note". |
Keberhasilan penyebaran budaya Tiongkok tidak hanya memikat hati kaum muda Vietnam, tetapi juga membangkitkan semangat mereka untuk belajar bahasa Mandarin. Dilaporkan, jumlah pelamar ke jurusan bahasa Mandarin di banyak universitas bergengsi di Hanoi meningkat dari tahun ke tahun, menyebabkan persaingan masuk yang semakin ketat. Untuk memenuhi permintaan ini, banyak pusat pembelajaran bahasa Mandarin telah dibuka di Hanoi. Kaum muda ini sangat menyukai film-film Tiongkok dan bercita-cita untuk memahami isinya sendiri. Mereka bahkan berharap suatu hari nanti dapat berkomunikasi dengan lancar dalam bahasa Mandarin dengan idola Tiongkok mereka. Kegilaan terhadap bahasa Mandarin ini tidak hanya menunjukkan daya tarik budaya Tiongkok yang luar biasa, tetapi juga memperdalam pertukaran budaya antara masyarakat Tiongkok dan Vietnam.






Komentar (0)