Pada tanggal 17 Juni, Kepolisian Provinsi Lam Dong berkoordinasi dengan Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk mengklarifikasi metode dan mengidentifikasi trik curang dalam ujian dengan menggunakan peralatan berteknologi tinggi.
Lebih dari 300 kepala dan wakil kepala tempat ujian, inspektur, pengawas, dan sekretaris tempat ujian di provinsi Lam Dong diberi informasi oleh Letnan Kolonel Hoang Nguyen Viet Tien, Wakil Kepala Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Berteknologi Tinggi Kepolisian Provinsi Lam Dong, tentang cara mengidentifikasi dan mencegah perangkat berteknologi tinggi yang dapat digunakan untuk menyontek dalam ujian nasional sekolah menengah mendatang.

Menurut Letnan Kolonel Hoang Nguyen Viet Tien, praktik kecurangan ujian dengan menggunakan perangkat berteknologi tinggi semakin canggih dan dapat disamarkan sebagai benda-benda biasa, seperti kartu ATM, pulpen, jam tangan, kacamata, ikat pinggang, dan sebagainya. Oleh karena itu, mengidentifikasi, mendeteksi, dan menangani pelanggaran dalam ujian harus menjadi prioritas utama demi terselenggaranya ujian nasional yang aman dan serius.
Baru-baru ini, Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi Kepolisian Provinsi Lam Dong menemukan sejumlah halaman, asosiasi, dan grup tertutup yang menjual perangkat berteknologi tinggi yang digunakan untuk mencontek ujian dengan desain yang sangat canggih, jenis yang beragam, dan ukuran yang super kecil.

Dibandingkan sebelumnya, penggunaan teknologi tinggi dalam kecurangan ujian menjadi lebih rumit. Saat ini, telah muncul alat asisten virtual dan kecerdasan buatan (teknologi AI, Chat GPT, dll.) yang dapat mengumpulkan dan menjawab informasi dengan sangat cepat dan akurat. Polisi juga telah menemukan trik menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang tertanam di sol sepatu untuk merekam soal ujian, menggunakan AI untuk menyelesaikan soal, dan menyontek dalam ujian.
Kepolisian Provinsi Lam Dong juga menerapkan secara menyeluruh peraturan perlindungan rahasia negara di bidang pendidikan dan pelatihan, dengan menekankan bahwa soal dan jawaban ujian kelulusan SMA nasional, jika belum dipublikasikan, masuk dalam daftar rahasia negara tingkat "RAHASIA TINGGI". Tindakan pengumpulan, pengambilan foto, dan penyebaran soal dan jawaban ujian yang belum dipublikasikan di internet merupakan pelanggaran hukum dan dapat dituntut secara pidana.
Sumber: https://cand.com.vn/giao-duc/lam-dong-ngan-chan-su-dung-cong-nghe-ai-gian-lan-trong-thi-cu-i771826/










Komentar (0)