Sesuai jadwal, U-22 Vietnam akan menghadapi U-22 Malaysia pada pertandingan kedua pada 11 Desember, dengan target meraih 3 poin penuh untuk memperebutkan tiket ke semifinal. Namun, sebelum itu, pada 6 Desember, U-22 Vietnam akan menunggu hasil pertandingan U-22 Malaysia melawan U-22 Laos untuk membuat perhitungan matang menjelang laga penentuan. Jika U-22 Malaysia kalah dari U-22 Laos, U-22 Vietnam hanya membutuhkan satu hasil imbang lagi untuk lolos. Jika U-22 Malaysia menang melawan U-22 Laos, kami harus berjuang keras melawan lawan kami di pertandingan final.

Setelah pertandingan pembuka, timnas U-22 Vietnam masih memiliki 7 hari tersisa sebelum menghadapi timnas U-22 Malaysia. Selama periode ini, pelatih Kim Sang-sik dan staf pelatih akan terus menyempurnakan gaya bermain mereka, terutama kemampuan menghadapi situasi-situasi akhir. Seluruh tim bekerja sama menuju kemenangan dan meraih tiket ke semifinal sepak bola putra SEA Games ke-33.
Masalah yang diangkat oleh Bapak Kim Sang-sik setelah kemenangan yang cukup sulit melawan Laos U-22 adalah: "Laos semakin kuat dan memiliki banyak pemain yang bermain sangat baik. Kedua tim telah bertemu berkali-kali sehingga Vietnam memahami Laos dan Laos juga memahami Vietnam. Oleh karena itu, hari ini kami menghadapi sedikit kesulitan."
Saya menyesal atas gol yang kami terima di babak pertama, tetapi yang penting adalah kami menang. Seluruh tim akan segera pulih dan mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan melawan Malaysia.
Striker Quoc Viet mengungkapkan rasa percaya dirinya: "Saya telah bermain melawan Malaysia berkali-kali, jadi saya sangat percaya diri dalam menghadapinya. Target Vietnam U-22 jelas 3 poin." Ia juga menambahkan tentang permintaan pelatih Kim Sang-sik: "Pelatih memberi tugas untuk berusaha sebaik mungkin dan memanfaatkan peluang. Sebagai striker, Anda harus mencetak gol. Saya agak menyesal tidak mencetak gol di pertandingan pertama, tetapi saya akan berusaha lebih keras di pertandingan berikutnya."
Timnas U-22 Vietnam dianggap sebagai tim terkuat di grup. Kami mengalahkan Malaysia di turnamen U-23 Asia Tenggara 2025. Dari segi performa keseluruhan, dalam 6 pertandingan terakhir, timnas U-22 Malaysia kalah 5 kali. Mereka gagal lolos ke turnamen U-23 Asia dan tersingkir lebih awal dari turnamen U-23 Asia Tenggara 2025.
Kesulitan yang dialami skuad U-22 Malaysia saat ini juga menjadi masalah yang merugikan tim menjelang pertandingan pembuka SEA Games ke-33. Pelatih U-22 Malaysia, Nafuzi Zain, mengatakan: "Kami tersingkir di SEA Games sebelumnya, jadi kami membutuhkan pemain-pemain terbaik. Kami tahu SEA Games berada di luar FIFA Days, jadi klub berhak untuk tidak melepas pemain, tetapi saya berharap mereka akan menciptakan kondisi agar para pemain dapat bersaing dengan U-22 Laos."
Pelatih U-22 Malaysia, Nafuzi Zain, hadir di Stadion Rajamangla untuk menyaksikan pertandingan antara U-22 Vietnam dan U-22 Laos pada 3 Desember. Persiapan dari sekarang sangat penting bagi U-22 Malaysia agar memiliki perhitungan yang matang untuk dua pertandingan mendatang.
Secara keseluruhan, U-22 Malaysia masih merupakan lawan langsung yang tidak akan mudah diatasi oleh U-22 Vietnam. Bek Muhammad Alif Ahmad mengatakan kepada media: "Seluruh tim fokus pada pertandingan pembuka melawan U-22 Laos pada 6 Desember. Meskipun pertandingan pemanasan baru-baru ini hanya melawan klub-klub lokal, tujuan kami selalu jelas dan semuanya siap untuk pertandingan pembuka SEA Games. Setelah menyaksikan pertandingan antara Laos dan Vietnam, saya yakin kami dapat bersaing sepenuhnya dan tidak kalah dari mereka dalam hal taktik."
Timnas U-22 Vietnam tampil percaya diri menjelang laga penentuan melawan U-22 Malaysia. Namun, pertama-tama, pelatih Kim Sang-sik dan timnya perlu memiliki perhitungan taktis yang cermat saat menyaksikan pertandingan melawan U-22 Laos.
Federasi Bola Voli Vietnam tawarkan hadiah
Federasi Bola Voli Vietnam baru saja mengumumkan tingkat bonus bagi tim yang berpartisipasi dalam SEA Games ke-33, yang menciptakan lebih banyak motivasi sebelum turnamen.
Dengan demikian, tim voli indoor putra dan putri akan menerima dana sebesar 200 juta VND jika mencapai target dan maksimal 1 miliar VND jika meraih medali emas.
Untuk voli pantai, hadiah uangnya adalah 50 juta VND untuk setiap medali dan 200 juta VND untuk medali emas. Hal ini dianggap sebagai insentif yang signifikan, membantu para atlet merasa lebih percaya diri saat mengikuti kompetisi di Thailand.
Selain memberikan penghargaan, industri olahraga juga menyesuaikan target tim bola voli putri dari medali emas menjadi medali perak (berusaha mencapai final), untuk mengurangi tekanan dan menghindari pemain jatuh ke dalam keadaan stres berlebihan.
Namun, tim wanita Vietnam masih sangat dihargai dengan kekuatan yang stabil seperti Thanh Thuy, Bich Thuy (saat ini bermain di luar negeri), dan wajah-wajah yang sudah dikenal seperti Nhu Quynh, Le Thanh Thuy, Khanh Dang atau Kim Thanh.
Pada nomor putra, tim voli indoor bertekad mempertahankan medali perunggu yang diraih pada SEA Games sebelumnya.
Sementara itu, tim voli pantai putra dan putri sama-sama mengincar medali perunggu. Sebelumnya, tim voli pantai putri juga meraih medali perunggu di SEA Games ke-32 di Kamboja. (HH)
Sumber: https://cand.com.vn/the-thao/u22-viet-nam-cho-tran-quyet-dau-u22-malaysia-i790247/










Komentar (0)