- Tanda-tanda bahwa Anda mungkin mengalami gangguan ovulasi tanpa menyadarinya.
- Penyebab gangguan ovulasi
- Bagaimana gangguan ovulasi didiagnosis?
- Kapan harus ke dokter
Gangguan ovulasi atau anovulasi (tidak adanya ovulasi) merupakan penyebab umum kesulitan hamil pada wanita usia subur. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun dan berkaitan dengan hormon, berat badan, stres, atau penyakit ginekologi dan endokrin. Deteksi dini memungkinkan pasien untuk secara proaktif mencari pemeriksaan dan pengobatan yang tepat waktu.

Gangguan ovulasi atau tidak terjadinya ovulasi (anoreksia) adalah salah satu penyebab umum kesulitan untuk hamil pada wanita usia reproduktif.
Tanda-tanda gangguan ovulasi
Gejala-gejala berikut sering muncul ketika tubuh tidak melepaskan sel telur selama siklus:
Siklus menstruasi tidak teratur
Menstruasi yang datang lebih awal, terlambat atau memiliki perbedaan besar antar bulan merupakan tanda peringatan adanya gangguan hormonal yang menyebabkan anovulasi.
Amenore atau oligomenore
Siklus yang lebih panjang dari 35 hari, atau bahkan beberapa bulan antara periode menstruasi, adalah salah satu tanda khas anovulasi.
Tidak ada lendir serviks seperti "putih telur".
Lendir serviks yang encer, elastis, dan bening merupakan tanda ovulasi. Jika fase ini tidak ada dalam siklus menstruasi Anda, Anda mungkin tidak berovulasi.
Suhu tubuh basal tidak meningkat
Pada wanita yang sedang berovulasi, suhu basal tubuh biasanya sedikit meningkat sebesar 0,3–0,5°C setelah ovulasi. Jika kurva suhu tubuh datar, tanpa perubahan, ini mungkin merupakan tanda anovulasi.
Kesulitan hamil meskipun berhubungan seks secara teratur
Jika Anda telah melakukan hubungan seks tanpa pengaman selama 6–12 bulan tanpa hamil, gangguan ovulasi mungkin menjadi penyebabnya.
Penyebab gangguan ovulasi
Kegagalan ovulasi dapat disebabkan oleh banyak faktor:
1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS merupakan penyebab utama, yang menyumbang sebagian besar wanita dengan anovulasi. PCOS mengganggu hormon, menyebabkan folikel ovarium tidak matang atau melepaskan sel telur.
2. Gangguan endokrin (FSH, LH, prolaktin, tiroid)
Hipotiroidisme, hipertiroidisme, kadar prolaktin tinggi, atau hormon reproduksi abnormal semuanya memengaruhi ovulasi.
3. Berat yang tidak sesuai
- Obesitas: peningkatan resistensi insulin, gangguan hormon reproduksi.
- Terlalu kurus: kekurangan nutrisi melemahkan fungsi ovarium.
4. Stres berkepanjangan
Stres memengaruhi poros hormonal yang mengontrol ovulasi.
5. Menopause dini atau kegagalan ovarium
Wanita di bawah usia 40 tahun masih berisiko mengalami penurunan cadangan ovarium, yang menyebabkan gangguan ovulasi.
6. Efek samping obat
Beberapa obat yang digunakan untuk gangguan psikologis atau hormonal dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Bagaimana gangguan ovulasi didiagnosis?
Untuk menentukan secara akurat, pasien perlu diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Metode yang umum digunakan meliputi:
- USG ovarium
Dokter memantau ukuran folikel ovarium selama beberapa hari untuk menilai potensi perkembangannya dan terjadinya ovulasi.
- Tes hormon
Pemeriksaan FSH, LH, estradiol, progesteron, prolaktin, hormon tiroid, dan lain-lain, membantu menentukan penyebab endokrinnya.
- Lakukan tes progesteron setelah ovulasi.
Jika kadar progesteron tidak meningkat pada paruh kedua siklus, kemungkinan besar siklus tersebut adalah anovulasi.
- Mengukur suhu basal tubuh, tes ovulasi
Meskipun bukan metode diagnostik resmi, metode ini dapat membantu menyarankan status ovulasi di rumah.

Anovulasi bukanlah kondisi yang jarang terjadi dan dapat diobati jika terdeteksi dini.
Kapan harus ke dokter?
Wanita sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu kondisi berikut:
- Menstruasi tidak teratur yang berkepanjangan
- Tidak ada tanda-tanda ovulasi yang teramati selama beberapa siklus.
- Kesulitan hamil setelah 6–12 bulan
- Gejalanya meliputi penambahan berat badan, pertumbuhan rambut berlebihan, dan jerawat (diduga PCOS).
Anovulasi bukanlah hal yang jarang terjadi dan dapat diobati jika terdeteksi dini. Melacak siklus menstruasi Anda, mengenali kelainan apa pun, dan mencari pertolongan medis bila diperlukan dapat membantu wanita melindungi kesuburan dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/lam-the-nao-de-biet-khong-rung-trung-16925120722230173.htm










Komentar (0)