
Tindakan sederhana melipat sudut amplop merah, yang melambangkan menerima berkat tetapi menolak uang, telah mengesankan banyak warganet Tiongkok, dengan banyak akun media sosial mengatakan bahwa tindakan mengharukan ini pantas untuk disebarkan ke seluruh Tiongkok, Global Times (Tiongkok) melaporkan pada tanggal 27 Oktober.
Tren ini mencerminkan gelombang baru di Tiongkok: menghilangkan tekanan finansial dalam pernikahan dan kembali ke nilai-nilai sejati – hubungan yang tulus antarmanusia.
Di Tiongkok, pemberian angpao berisi uang pada pernikahan dan perayaan lainnya, yang dikenal sebagai "hong bao" dalam bahasa Mandarin, merupakan tradisi lama yang melambangkan harapan baik dan kebahagiaan bersama. Demikian pula, mahar—uang atau hadiah dari keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita—telah lama menjadi bagian dari adat pernikahan Tiongkok.
Namun, tradisi-tradisi ini kini telah menjadi beban ekonomi bagi banyak orang. Apa yang dulunya hanya simbolis, dalam beberapa kasus, telah menjadi norma finansial dalam hubungan. Seorang netizen Tiongkok berkomentar: "Di daerah kami, kita masih harus memberikan angpao di pesta pernikahan. Minimalnya 200 yuan (34 dolar AS), dan untuk hubungan yang lebih dekat, bisa lebih dari 1.000 yuan (150 dolar AS)."
Di beberapa daerah pedesaan, masalah ini tidak terbatas pada pernikahan saja, tetapi meluas ke segala macam perayaan, mulai dari anak-anak yang masuk universitas hingga renovasi rumah, yang membutuhkan hadiah dari saudara, tetangga, atau teman.
Menurut China Youth Daily, sebuah survei terhadap 1.000 anak muda pada tahun 2023 menemukan bahwa 93,2% merasa tertekan oleh kebiasaan memberi hadiah uang tunai. Dari jumlah tersebut, 51,2% mengatakan mereka menghadapi tekanan finansial dan sosial.
Amplop merah lipat sudut memecahkan dilema ini dengan cara yang sederhana dan elegan. Di Shunde, Foshan, tradisi ini bukanlah hal baru. Pemerintah daerah mulai mempromosikan "ritual murah" ini tiga dekade lalu, dan gerakan ini telah menyebar ke acara pernikahan, pindah rumah, dan acara baby shower.
Melipat ujung amplop melambangkan "doa Anda diterima," sementara mengembalikan uang membantu meringankan beban finansial para tamu. "Semoga semua orang berkumpul dalam kebahagiaan," ujar pengantin wanita dalam video viral tersebut.
Antusiasme terhadap amplop lipat sudut mencerminkan dukungan publik yang luas terhadap upaya pembaruan adat istiadat tradisional.
Di tingkat nasional, Kementerian Urusan Sipil telah menetapkan lebih dari 1.800 zona percontohan untuk mereformasi adat perkawinan, dan 32 zona percontohan tingkat nasional telah mencapai hasil luar biasa dalam mempromosikan perkawinan sederhana.
Sektor pertanian Tiongkok juga mendorong desa-desa untuk menetapkan aturan mereka sendiri terkait jumlah uang yang diberikan dan skala pernikahan, perayaan, dll., secara sukarela. Para pejabat juga menekankan bahwa aturan ini tidak boleh diterapkan secara mekanis, demi menjaga penghormatan terhadap tradisi lokal.
Lagi pula, lipatan kecil pada amplop itu menyingkapkan kisah besar: tentang bagaimana orang menghargai masa lalu, sembari melangkah menuju masa depan yang manusiawi, tanpa terlalu mengejar hal-hal materi.
Sumber: https://baotintuc.vn/van-de-quan-tam/lan-song-moi-trong-dam-cuoi-tai-trung-quoc-gay-sot-mang-xa-hoi-20251028175405459.htm






Komentar (0)