AFP pada 14 September mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menghadiahkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebuah senapan berkualitas tinggi buatan Rusia. Sementara itu, Putin juga menerima sebuah senapan buatan Korea Utara.
Pemimpin Kim Jong-un dan Presiden Vladimir Putin di Kosmodrom Vostochny pada 13 September
Selain itu, Bapak Putin juga memberi Bapak Kim sepasang sarung tangan dari pakaian antariksa, yang telah digunakan berkali-kali di luar angkasa. Sebelumnya, kedua pemimpin telah saling menghadiahkan pedang.
Pemimpin Korea Utara tiba di Rusia pada 12 September dan berbincang dengan Presiden Putin selama lebih dari lima jam pada 13 September di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur, Timur Jauh. Topik dialog meliputi kerja sama ekonomi dan kemanusiaan, situasi regional, dan topik lainnya, menurut TASS.
Hadiah-hadiah tersebut diberikan sebelum resepsi. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa "Kamerad Kim Jong-un mengucapkan terima kasih dan memberikan hadiahnya kepada Kamerad Putin" sebelum menghadiri jamuan makan dalam suasana akrab yang dipenuhi "cinta persaudaraan".
Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan limusin kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
Bapak Kim akan tinggal di Rusia selama beberapa hari lagi. Beliau diperkirakan akan mengunjungi kota Kimsomolsk-on-Amur dan Vladivostok.
Kunjungan resmi pemimpin Korea Utara kali ini dilakukan atas undangan Presiden Rusia. Rusia juga merupakan negara pertama yang dikunjungi Kim setelah pandemi Covid-19.
Selama pembicaraan bilateral, Bapak Kim mengundang Bapak Putin untuk mengunjungi Korea Utara, dan pemimpin Rusia tersebut menyetujuinya. Menurut kantor berita Sputnik, semua pengaturan akan dinegosiasikan melalui jalur diplomatik . Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan mengunjungi Korea Utara pada bulan Oktober.
Selain itu, juru bicara Peskov mengatakan Rusia sangat menghargai kunjungan pemimpin Korea Utara dan akan terus membangun hubungan baik dengan Pyongyang berdasarkan prinsip saling menghormati. Ia mengatakan bahwa kedua pihak bermaksud untuk memperkuat hubungan di semua bidang, termasuk kerja sama militer , yang ia gambarkan sebagai "sensitif". Korea Selatan pada hari yang sama mengeluarkan peringatan kepada Korea Utara dan Rusia tentang kerja sama ini, menurut Yonhap.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)