Penjualan ritel online meningkat pesat dengan gelombang siaran langsung
Sektor e-commerce Vietnam memasuki tahun 2025 dengan angka pertumbuhan yang impresif, menegaskan perannya yang semakin penting dalam ekonomi digital. Laporan riset pasar dari Vietdata menunjukkan bahwa hanya dalam dua kuartal pertama tahun ini, total nilai transaksi (GMV) di empat platform utama, termasuk Shopee, TikTok Shop, Lazada, dan Tiki, mencapai VND222.100 miliar, meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pada tahun 2024, total ukuran pasar akan melebihi 25 miliar USD, yang mencakup hampir 60% dari nilai ekonomi digital.

Meskipun platform e-commerce masih memainkan peran kunci dalam infrastruktur, pergeseran perilaku konsumen menunjukkan bahwa streaming langsung dan video pendek menjadi pendorong pertumbuhan. Menurut riset McKinsey, tingkat konversi dari streaming langsung mencapai 30%, 10 kali lebih tinggi daripada e-commerce tradisional. Inilah poin kunci yang membuat penjualan langsung melalui video meroket.
Di semua platform, TikTok Shop telah berkembang pesat, mencatat pertumbuhan GMV hingga 148% dan menguasai 42% pangsa pasar e-commerce Vietnam pada paruh pertama tahun 2025. Dari sekadar platform hiburan, TikTok dengan cepat mengubah siaran langsung dan video pendek menjadi saluran penjualan yang efektif. Banyak peritel kecil, bahkan bisnis perorangan, telah memanfaatkan TikTok Live untuk "menutup pesanan" ratusan produk hanya dalam satu siaran.
Di saat yang sama, platform seperti Shopee, Lazada, atau Tiki masih memastikan peran infrastruktur seperti pembayaran, transportasi, dan garansi. Hubungan "konten-transaksi" mulai terbentuk, ketika video pendek dan siaran langsung menciptakan permintaan, dan platform e-commerce menjadi tempat pembelian diselesaikan.
Menurut PaymentsCMI, pasar perdagangan siaran langsung di Vietnam dapat mencapai $11 miliar pada tahun 2026, dengan pertumbuhan rata-rata 11% per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa siaran langsung bukan lagi "saluran baru", melainkan telah menjadi metode penjualan utama, yang akan membentuk kembali pasar ritel daring.
Dari video hiburan hingga saluran ritel baru
Tak hanya TikTok, YouTube juga turut serta dan membuktikan kekuatan model perdagangan berbasis konten ini. Pada Oktober 2024, YouTube resmi meluncurkan YouTube Shopping di Vietnam, menjadikan Vietnam negara keenam di dunia yang menerapkan program ini.
Hanya dalam satu tahun peluncurannya di Vietnam, YouTube Shopping telah mencatat kemajuan yang luar biasa. Waktu yang dihabiskan pengguna untuk menonton video belanja telah meroket lebih dari 500%, menunjukkan semakin menariknya konten komersial di platform ini.

Tak berhenti di situ, YouTube terus mengembangkan fitur-fiturnya, mulai dari Stiker di Shorts (melampirkan produk langsung di video pendek), Stempel Waktu (menemukan produk di setiap frame), hingga Ekstensi Chrome yang membantu kreator menandai lebih cepat. Semua fitur ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses "tonton - berita - beli" dalam platform yang sama.
Bersama Shopee dan TikTok, kemunculan YouTube Shopping turut memperkuat tren perdagangan kreatif. Ini adalah model yang memadukan konten, teknologi, dan perdagangan, menciptakan nilai baru bagi penjual dan konsumen.
Menurut perkiraan, seiring ekonomi digital Vietnam bergerak menuju angka 200 miliar dolar AS pada tahun 2030, perdagangan kreatif akan menjadi bagian yang tak terpisahkan. Video pendek dan siaran langsung bukan sekadar alat penjualan, melainkan ekonomi konten di mana jutaan kreator menjadi jembatan langsung antara merek dan konsumen.
Dengan konsumen Vietnam yang mengubah cara berbelanja, dan bisnis serta penjual terpaksa mengubah pendekatan mereka, para ahli ekonomi memperkirakan bahwa perdagangan video dan streaming langsung tidak hanya akan menjadi tren sementara tetapi akan menjadi masa depan pasar ritel digital di Vietnam.
Source: https://baolaocai.vn/livestream-va-video-ngan-chiem-song-tren-san-thuong-mai-dien-tu-post881072.html






Komentar (0)