Banyak warga Australia sangat khawatir tentang perubahan iklim, dengan 40% responden meyakini cuaca akan “jauh lebih panas” pada tahun 2050, demikian laporan Guardian.
Data diambil dari survei terhadap 2.000 warga Australia tentang dampak pemanasan global.
“Dibandingkan pria, wanita mengharapkan cuaca yang lebih panas, merasa lebih khawatir, dan lebih tidak yakin tentang perubahan iklim,” kata Profesor Clive Hamilton dari Universitas Charles Sturt, yang mewakili tim survei.
Patut dicatat, 40,4% wanita yang belum memiliki anak menyatakan mereka cukup atau sangat ragu untuk memiliki anak karena kekhawatiran terhadap perubahan iklim, sedangkan persentase untuk pria hanya 17%.

Tn. Hamilton memperingatkan meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan angka kelahiran di Australia. "Tampaknya ada kesenjangan yang besar antara kekhawatiran kaum muda dan diskusi kebijakan pemerintah tentang perubahan iklim ," ujarnya. " Survei ini menunjukkan bahwa ini adalah isu yang tidak bisa diabaikan."
Temuan ini serupa dengan hasil survei Australian Conservation Foundation tahun 2019, yang menemukan bahwa sekitar 33% perempuan Australia di bawah usia 30 tahun mempertimbangkan kembali untuk memiliki anak karena kekhawatiran tentang “masa depan yang tidak aman karena perubahan iklim”.
Survei tersebut juga mencakup orang-orang yang tinggal di daerah yang terdampak banjir dan kebakaran hutan sejak 2019. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa dampak peristiwa cuaca ekstrem terhadap kekhawatiran perubahan iklim dapat diabaikan.
Profesor Iain Walker, seorang psikolog sosial di Universitas Melbourne, mengatakan hasil tersebut konsisten dengan banyak penelitian di dalam dan luar negeri. Ia menjelaskan: Mereka yang percaya pada perubahan iklim akibat manusia akan melihat peristiwa alam seperti banjir dan kekeringan sebagai bukti perubahan tersebut. Sebaliknya, mereka yang tidak percaya akan memiliki penjelasan lain untuk peristiwa cuaca ekstrem.
Meskipun wilayah survei berada di luar kota-kota besar, survei menemukan bahwa orang-orang di daerah perkotaan memiliki tingkat kepedulian yang lebih tinggi terhadap krisis iklim daripada mereka yang berada di daerah pedesaan dan terpencil.
Sumber: https://baolangson.vn/lo-ngai-bien-doi-khi-haus-hon-40-phu-nu-uc-chua-co-con-ngan-ngai-sinh-de-5064584.html






Komentar (0)