Kekhawatiran tentang pelanggaran komitmen internasional
Kementerian Keuangan baru-baru ini mengajukan usulan kepada Pemerintah untuk tidak menurunkan biaya registrasi mobil produksi dan rakitan dalam negeri. Menurut Kementerian Keuangan, selain berdampak pada neraca anggaran banyak daerah, kebijakan tersebut, jika diterapkan, juga akan menyebabkan Vietnam melanggar komitmen internasional.
Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa dalam pengurangan biaya registrasi sebelumnya, negara-negara telah melaporkan bahwa Vietnam telah memperlakukan mobil produksi dan impor dalam negeri secara tidak adil, melanggar prinsip-prinsip dasar WTO. Bahkan, baru-baru ini, Vietnam telah menerima banyak permintaan untuk menjelaskan kebijakannya.
Pada tinjauan kebijakan perdagangan WTO kedua untuk Vietnam pada April 2021, Sekretariat WTO meminta Vietnam untuk memberikan informasi mengenai kebijakan tersebut. Selanjutnya, pada pertemuan Komite Perdagangan Barang pada November 2023 dan pertemuan Komite Perdagangan Tingkat Menteri pada Desember 2023 dengan Uni Eropa, Uni Eropa juga menyatakan keprihatinannya atas pengurangan biaya registrasi mobil produksi dalam negeri sebesar 50% yang ketiga kalinya dilakukan oleh Vietnam. Uni Eropa menilai hal ini sebagai pelanggaran terhadap komitmen Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA) terkait diskriminasi dan dampak negatif terhadap perdagangan bilateral.
Vietnam telah menjelaskan bahwa ini merupakan langkah sementara selama masa sulit pasca-COVID-19. Namun, Kementerian Keuangan menekankan bahwa jika biaya pendaftaran dikurangi lebih lanjut, "dapat dipastikan bahwa Vietnam melanggar komitmen terkait barang yang telah dibuat Pemerintah dalam proses integrasi ekonomi internasional."
Tak hanya Kementerian Keuangan, tiga kementerian lain, yakni Kementerian Perencanaan dan Investasi, Kementerian Kehakiman, dan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, juga telah menyampaikan kekhawatirannya terhadap pelanggaran komitmen internasional.
Sependapat dengan kekhawatiran di atas, pakar ekonomi sekaligus Profesor Madya, Dr. Dinh Trong Thinh, menegaskan bahwa isu pelanggaran komitmen internasional perlu dipertimbangkan secara matang. Menurutnya, komitmen internasional mensyaratkan keadilan dan kesetaraan antara pihak-pihak yang berpartisipasi, dan Pemerintah Vietnam telah berkomitmen untuk memastikan kondisi bisnis, baik untuk kendaraan rakitan dalam negeri maupun impor.
Penjelasan Vietnam sulit karena saat ini bukan masa pandemi seperti beberapa tahun lalu. Penurunan permintaan pasar atau penurunan pendapatan masyarakat merupakan masalah yang harus diatasi setiap negara dengan berbagai solusi, alih-alih menerapkan kebijakan yang berdampak luas pada komunitas internasional.
Begitu sengketa muncul, ia juga memperingatkan kemungkinan konflik perdagangan. "Vietnam bahkan bisa dituntut dalam mekanisme penyelesaian sengketa organisasi internasional. Ini akan menciptakan preseden buruk dalam hubungan internasional negara kami," ujar Associate Professor Dr. Dinh Trong Thinh.
Dampak buruk pada pasar
Melihat lebih jauh ke aspek pasar, pakar ekonomi Dinh The Hien mempertanyakan apakah pengurangan biaya untuk merangsang permintaan benar-benar merangsang konsumsi. "Kita harus mempelajari dengan cermat apakah pilihan konsumen berasal dari harga atau perilaku konsumen. Artinya, jika kita hanya menurunkan harga, itu sebenarnya bukan cara untuk merangsang permintaan, dan bahkan mungkin memiliki efek sebaliknya," ia memperingatkan.
Dampak negatifnya, jelasnya, adalah skeptisisme konsumen terhadap kualitas produk karena dapat menimbulkan anggapan bahwa "produknya tidak bagus, sehingga biayanya perlu dikurangi". Dari situ, ia mencontohkan kisah penyelamatan produk pertanian, yang dianggap sebagai pelajaran bagi banyak industri dan bidang, untuk dibandingkan dengan kebijakan "penyelamatan otomotif" yang sedang diberlakukan.
Secara khusus, dalam jangka panjang, ekonom tersebut menyuarakan kekhawatirannya tentang konflik antara dua pihak: satu pihak ingin mendorong permintaan kendaraan berbahan bakar bensin, dan pihak lainnya ingin mengurangi emisi bersih menjadi nol. Ia menilai bahwa kebijakan pengurangan biaya registrasi saat ini hanya bersifat "lokal" dan sama sekali tidak memberikan manfaat secara keseluruhan.
"Itulah masalah kami. Kami ingin mendukung pasar, tetapi terkadang kami hanya fokus pada masalah jangka pendek tanpa memperhatikan visi jangka panjang," ujarnya.
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/kinh-doanh/lo-xung-dot-thuong-mai-neu-tiep-tuc-giam-phi-truoc-ba-1368627.ldo






Komentar (0)