Pada tanggal 31 Juli, di Kota Ho Chi Minh, Majalah Ekonomi-Keuangan ( Kementerian Keuangan ) bekerja sama dengan Vinexad menyelenggarakan seminar bertema "Kebijakan Keuangan untuk Pengembangan Logistik Hijau". Dalam seminar tersebut, Ibu Vu Thi Anh Hong, Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Ekonomi-Keuangan, menyampaikan bahwa industri logistik memainkan peran penting dalam perekonomian Vietnam dengan ukuran pasar sekitar 40-42 miliar dolar AS dan tingkat pertumbuhan 14-16% per tahun.
Ibu Hong juga menyoroti tekanan yang cukup besar pada biaya operasional, yang mencapai 16-18% dari PDB dan emisi karbon yang tinggi. Menurutnya, jika industri tidak beralih ke model logistik hijau, akan sulit untuk mempertahankan pertumbuhan dan memenuhi standar global.
Senada dengan itu, Bapak Tran Thanh Hai, Wakil Direktur Departemen Impor-Ekspor ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ), mengatakan bahwa logistik hijau akan menjadi kunci untuk membantu perusahaan-perusahaan Vietnam meningkatkan ketahanan dan memenuhi persyaratan pasar, terutama kebijakan pajak karbon Uni Eropa (CBAM). Bapak Hai menekankan bahwa sertifikasi hijau akan segera menjadi "visa komersial" yang penting untuk membantu bisnis menembus pasar yang penuh tantangan.
Para delegasi berbagi solusi untuk mengembangkan industri logistik pada seminar "Kebijakan Keuangan untuk Pengembangan Logistik Hijau" yang diselenggarakan pada sore hari tanggal 31 Juli di Kota Ho Chi Minh . (Foto: Surat Kabar Tin Tuc dan Dan Toc) |
Saat ini, perusahaan-perusahaan Vietnam, terutama usaha kecil dan menengah, masih menghadapi berbagai hambatan dalam perjalanan transformasi logistik hijau. Menurut Ibu Ngo Thi Thanh Vy, Wakil Direktur Jenderal Pelabuhan Internasional Long An, Vietnam baru-baru ini secara proaktif membangun strategi pengembangan logistik nasional dan berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur pelabuhan.
Dengan karakteristik sebagai pusat transit strategis di wilayah Selatan—wilayah yang menyumbang sekitar 45% dari total volume kargo yang melewati pelabuhan-pelabuhan di negara ini—Pelabuhan Internasional Long An membuktikan bahwa pelabuhan bukan hanya tempat bongkar muat, tetapi juga pusat inovasi ramah lingkungan dalam seluruh rantai logistik. Namun, untuk mewujudkan rencana besarnya, unit ini membutuhkan dukungan kuat dari kebijakan keuangan: mulai dari kredit hijau, insentif pajak, hingga dana pengembangan logistik.
Menurut Ibu Thanh Vy, investasi dalam transportasi ramah lingkungan, gudang hemat energi, atau sistem manajemen emisi digital tidaklah kecil dan tidak semua bisnis memiliki potensi untuk menerapkannya tanpa mekanisme dukungan yang memadai. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, bisnis berharap dapat memperluas jaringan kerja sama dengan mitra domestik dan asing guna membangun ekosistem logistik yang komprehensif, modern, dan berkelanjutan serta mendorong digitalisasi.
Bapak Dao Duy Tam, Kepala Departemen Manajemen dan Pengawasan Kepabeanan (Departemen Umum Kepabeanan) mengatakan bahwa sektor kepabeanan kini telah mendigitalkan proses pengurusan kepabeanan secara komprehensif dengan dukungan AI, blockchain, big data, kode QR, dll., yang membantu mempersingkat waktu, mengurangi biaya, dan terutama berkontribusi dalam mengurangi emisi dalam operasi logistik.
Dengan demikian, 99,56% perusahaan telah menerapkan prosedur bea cukai elektronik, sebuah angka yang menggembirakan. Namun, agar logistik hijau benar-benar menjadi tren utama dan menyebar ke semua segmen bisnis, badan manajemen harus tetap berfokus pada pembangunan dan regulasi ekosistem keuangan yang sinkron. Secara spesifik, perlu ada kebijakan preferensial terkait pajak, kredit hijau, jaminan pinjaman, dukungan inovasi teknologi, dan penyederhanaan prosedur administratif, yang semuanya harus terhubung dalam kerangka kebijakan yang komprehensif dan terpadu.
Dari perspektif bisnis, Bapak Tony Anh, Wakil Direktur Jenderal ITL Group, menyampaikan bahwa investasi besar dalam teknologi seperti eFMS, eTMS, WMS, dan platform logistik digital VELA telah membantu mendigitalkan hampir seluruh rantai operasi. "Melalui transformasi digital, kami tidak hanya meningkatkan daya saing tetapi juga siap memenuhi persyaratan mitra internasional yang semakin ketat," ujar Bapak Tony Anh.
Menurut para ahli ekonomi, kebijakan keuangan merupakan faktor fundamental bagi transformasi bisnis. Pelaku bisnis berharap Pemerintah segera menerbitkan paket kebijakan yang komprehensif, merancang instrumen keuangan yang jelas, dan menjalin koordinasi yang erat antar kementerian dan lembaga terkait.
Sumber: https://thoidai.com.vn/logistics-xanh-dong-luc-cho-chu-ky-tang-truong-moi-215230.html
Komentar (0)