Jalur 'terbalik' medali emas Olimpiade Matematika Internasional

Memenangkan medali emas di Olimpiade Matematika Internasional, Can Tran Thanh Trung memilih jalan 'berlawanan' ketika ia memutuskan untuk kembali ke Vietnam untuk menjadi dosen setelah menyelesaikan program doktoralnya di AS.

OTONOMI AKADEMIK DAN KESEMPATAN UNTUK BERKONTRIBUSI

Dr. Can Tran Thanh Trung (29 tahun) adalah salah satu kandidat sukses dalam program VNU350 yang menarik ilmuwan muda berprestasi dan ilmuwan terkemuka dari Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh.

Bapak Can Tran Thanh Trung memperoleh gelar doktornya dari Universitas Duke.

Bagi banyak orang, keputusan ini mungkin agak membingungkan. Namun bagi Thanh Trung, hal terpenting baginya adalah bekerja melayani mahasiswa yang mencintai matematika. "Jika kita bandingkan pendapatannya, posisi dosen ini mungkin jauh lebih rendah daripada tawaran pekerjaan lain yang pernah saya terima," analisisnya dan berkata: "Faktor finansial bukanlah salah satu hal yang membuat saya banyak berpikir. Sebaliknya, saya merasa sangat beruntung mendapatkan perlakuan yang sama dengan dosen yang telah bekerja lebih lama; bertanggung jawab atas penelitian saya sendiri, berpartisipasi dalam proyek kerja sama internasional yang besar, dan bebas membentuk kelompok penelitian. Otonomi akademik dan kesempatan untuk berkontribusi adalah hal yang paling saya harapkan dalam pilihan ini."

Mantan siswa kelas matematika khusus di Gifted High School, Thanh Trung, memenangkan medali emas pada Olimpiade Matematika Internasional 2013 di Kolombia. Ia kemudian melanjutkan studi di Duke University (AS) dengan beasiswa penuh dan lulus sebagai lulusan terbaik matematika pada tahun 2018, sebelum melakukan penelitian di California Institute of Technology (Caltech, AS). Menurut peringkat US News, Duke dan Caltech masing-masing berada di peringkat ke-7 dan ke-10 universitas terbaik di AS. Menurut peringkat THE 2024, Caltech berada di peringkat ke-7 universitas terbaik di dunia .

Menceritakan tentang waktu pengambilan keputusan ini, Thanh Trung mengatakan bahwa semuanya terjadi dengan cepat. Karena sejak kuliah, mahasiswa matematika ini telah mendambakan untuk pulang kampung setelah menyelesaikan studinya. Pada Juni 2024, ketika ia menerima undangan dari sebuah perusahaan Amerika, Trung membaca informasi dari program VNU350. "Mempertimbangkan pilihan para pendahulu seperti Profesor Vo Van Toi, saya memutuskan untuk mendaftar. Kemudian pada bulan September, saya resmi menjadi dosen di Departemen Teknologi Pengetahuan, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Sains (Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh)," kenang Trung.

Dr. Can Tran Thanh Trung saat ini adalah dosen di Departemen Teknologi Pengetahuan, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Sains (Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh).

Menengok kembali keputusannya, dosen muda itu berkata: "Saya cukup terkejut banyak orang tertarik dengan kepulangan ini. Lalu saya tahu bahwa saya menjadi individu langka di antara peraih medali emas matematika internasional yang memilih untuk kembali setelah menyelesaikan studi mereka."

GUNAKAN BEASISWA UNTUK KEGIATAN PERKEMAHAN MUSIM PANAS MATEMATIKA

Ini bukan pertama kalinya peraih medali emas matematika internasional ini tidak mempertimbangkan kondisi materi sebagai prioritas dalam pilihannya. Pada tahun 2016, saat kuliah di tahun kedua Duke University, Thanh Trung memutuskan untuk menggunakan beasiswanya untuk mendirikan PiMA Math and Application Summer Camp bagi siswa SMA di seluruh negeri. Menjelaskan keputusannya ini, Trung berkata: "Meskipun saya menyukai matematika, ketika kuliah dulu, saya masih bertanya-tanya untuk apa saya belajar matematika, sampai saya menerapkan matematika pada proyek-proyek kehidupan nyata. Dengan perkemahan musim panas matematika ini, saya berharap dapat menjadi jembatan bagi siswa Vietnam untuk melihat peran matematika yang bermanfaat dalam kehidupan."

Dr. Trung bersama anggota Perkemahan Musim Panas Matematika dan Aplikasi PiMA

Selama dua tahun pertama, perkemahan musim panas ini dioperasikan dengan beasiswa dari seorang mahasiswa matematika. Pada tahun-tahun berikutnya, kegiatan sukarela ini menarik perhatian para sponsor. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan matematika terapan modern kepada siswa SMA dan melatih keterampilan lunak seperti kerja sama tim, riset, dan pemrograman.

"Motivasi besar untuk mempertahankan kegiatan ini adalah karena setiap tahun selalu ada siswa istimewa yang datang ke matematika. Setelah 8 tahun berorganisasi, banyak peserta perkemahan PiMA yang sangat sukses, saat ini bekerja di perusahaan teknologi terkemuka atau melakukan penelitian di universitas-universitas besar di seluruh dunia. Saya berharap dapat mengembangkan perkemahan musim panas ini menjadi proyek sosial yang berkelanjutan," ujar Thanh Trung.

MENGEMBANGKAN MATEMATIKA DI VIETNAM ADALAH TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN TERBESAR

Bakat saya di bidang matematika bisa dibilang sebuah anugerah ketika tidak ada seorang pun di keluarga saya yang mengikuti jejak ini. Berkat matematika dan komunitas ini, saya mendapatkan banyak kesempatan untuk mengembangkan diri. Oleh karena itu, bagi saya, berkontribusi pada perkembangan matematika di Vietnam adalah tanggung jawab dan tujuan terbesar saya dalam waktu dekat," ujar Thanh Trung.

Membagikan rencananya ke depan, Thanh Trung mengatakan ia akan fokus pada pengajaran dan penelitian. Selain mengembangkan mata kuliah baru untuk mahasiswa TI, ia juga ditugaskan untuk membentuk kelompok penelitian di universitas tersebut. "Ketika saya berada di kelas, berbagi hal-hal bermanfaat tentang matematika yang telah saya pelajari dengan anak-anak muda selalu membuat saya bahagia. Mengajar adalah proses interaktif dua arah, saya berbagi pengetahuan dan pengalaman tetapi juga belajar banyak hal baru dari teman-teman saya," ujar dokter muda itu tentang pekerjaannya sebagai guru.

Bahan-bahan untuk sukses: Semangat dan komunitas yang baik

Berbicara tentang matematika terapan, doktor dari Institut Teknologi California ini merenung: "Ketika saya mahasiswa pascasarjana, saya mengalami orientasi riset teori bilangan. Meskipun teori ini indah dan mendalam, sangat sedikit orang yang dapat memahaminya. Di masa depan, saya akan kembali meneliti matematika terapan agar lebih dekat dengan kehidupan nyata."

Mengutip semangat dan komunitas yang baik yang akan menciptakan kesuksesan, Thanh Trung mencontohkan dirinya sendiri. Terlahir dalam keluarga tanpa seorang pun yang ahli dalam matematika, ayahnya adalah seorang prajurit pertahanan dan ibunya adalah seorang insinyur pendingin. Namun, sejak usia muda, ia segera menunjukkan bakat dan hasratnya terhadap matematika. Sebelum memenangkan medali emas Olimpiade Matematika Internasional, ia memenangkan hadiah tinggi dalam tes bakat matematika untuk kelas 5, tes siswa berprestasi tingkat kota untuk kelas 9, juara kedua nasional untuk kelas 11, juara ketiga tingkat kota; medali emas Olimpiade 30,4 tingkat kota, dan juara pertama tingkat kota dalam tes matematika untuk kelas 12...

Sumber: https://thanhnien.vn/loi-di-nguoc-cua-huy-chuong-vang-olympic-toan-quoc-te-18525010314263443.htm