Kasus perpanjangan pembayaran pajak 2024
Ketentuan mengenai perpanjangan pembayaran pajak menurut Pasal 60 Undang-Undang Administrasi Perpajakan Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Perpanjangan pembayaran pajak akan dipertimbangkan berdasarkan permintaan wajib pajak jika:
Mengalami kerugian yang bersifat materiil, yang secara langsung mempengaruhi kegiatan produksi dan usaha yang disebabkan oleh keadaan kahar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perpajakan, antara lain: bencana alam, musibah, wabah penyakit, kebakaran, kecelakaan yang tidak terduga, dan lain-lain keadaan kahar yang ditetapkan oleh Pemerintah .
Atau harus menghentikan operasi karena relokasi fasilitas produksi dan bisnis atas permintaan otoritas yang berwenang, yang memengaruhi produksi dan hasil bisnis.
2. Wajib Pajak yang memperoleh perpanjangan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) berhak memperoleh perpanjangan pembayaran sebagian atau seluruh pajak yang terutang.
3. Jangka waktu perpanjangan pembayaran pajak ditetapkan sebagai berikut:
Tidak lebih dari 2 tahun sejak batas waktu pembayaran pajak untuk kasus kerugian materiil yang secara langsung mempengaruhi produksi dan bisnis karena keadaan kahar.
Paling lama 1 tahun sejak tanggal batas waktu pembayaran pajak, apabila terpaksa menghentikan kegiatan usaha dan hasil produksi yang terganggu akibat pemindahan tempat produksi dan sarana usaha atas permintaan instansi yang berwenang.
4. Wajib Pajak tidak dikenakan sanksi dan tidak wajib membayar denda keterlambatan yang dihitung atas jumlah utang pajak pada masa perpanjangan pembayaran pajak.
5. Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang langsung mengelola Surat Pemberitahuan Surat Permohonan Surat Pemberitahuan menentukan jumlah pajak yang akan diperpanjang dan jangka waktu perpanjangan surat pemberitahuan ...
Catatan saat menyiapkan aplikasi perpanjangan pajak
Dokumen dan pencatatan untuk perpanjangan pembayaran pajak diatur dalam Pasal 64 Undang-Undang Administrasi Perpajakan Tahun 2019, meliputi:
1. Wajib Pajak yang mendapat perpanjangan pembayaran pajak berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini wajib membuat dan menyampaikan berkas perpanjangan pembayaran pajak kepada kantor pajak yang mengelola langsungnya.
2. Permohonan perpanjangan pembayaran pajak meliputi:
Permohonan perpanjangan pembayaran pajak secara tertulis, yang mencantumkan alasan, jumlah pajak, dan batas waktu pembayaran. Selain itu, siapkan dokumen yang membuktikan alasan perpanjangan pembayaran pajak.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)