![]() |
Rayan Cherki dijual oleh Lyon ke Man City musim panas lalu. |
Defisit klub yang mencapai lebih dari 200 juta euro pada tahun keuangan 2024–2025 bukan hanya sekadar angka. Ini menandai berakhirnya periode manajemen yang berisiko, tidak terkendali, dan tidak realistis dalam sepak bola Prancis.
Lyon pernah menjadi simbol stabilitas. Tujuh gelar Ligue 1 berturut-turut bukanlah karena keberuntungan, melainkan karena operasional yang terstruktur dengan baik, pengembangan pemain muda yang efektif, dan pengeluaran yang disiplin. Namun semuanya runtuh hanya dalam beberapa musim ketika model kepemilikan ganda diterapkan sebagai formula "globalisasi" yang tidak dipersiapkan dengan baik. John Textor membawa ambisi besar, tetapi kepergiannya meninggalkan kekosongan finansial yang mendalam.
Masalah Lyon bukanlah kegagalan transfer atau musim yang buruk. Masalahnya adalah bagaimana klub tersebut terseret ke dalam siklus berutang untuk membiayai ambisi jangka pendek. Pendapatan anjlok, pengeluaran membengkak, dan tagihan gaji di luar kendali. Bahkan menjual Rayan Cherki dengan harga tinggi pun tidak akan menyelamatkan Lyon. Menjual aset untuk menutupi kerugian hanyalah solusi sementara, bukan jalan yang berkelanjutan ke depan.
Ancaman degradasi, diikuti dengan penandatanganan perjanjian pengendalian keuangan dengan UEFA, menunjukkan bahwa Lyon telah mencapai titik terendah. Presiden Lyon, Michele Kang, muncul sebagai tim pembersih. Memangkas tagihan gaji sebesar 40%, mengurangi investasi, dan memperketat struktur organisasi adalah keputusan yang menyakitkan tetapi perlu. Lyon tidak punya pilihan selain memperlambat laju, mengencangkan ikat pinggang, dan kembali ke nilai-nilai inti mereka.
Kisah Lyon juga menjadi peringatan bagi Ligue 1 secara keseluruhan. Di liga yang sudah lemah dalam hal hak siar televisi dan daya tarik komersial, perjudian finansial menjadi semakin berbahaya. PSG mungkin merupakan pengecualian berkat sumber daya keuangannya yang luar biasa. Sisanya tidak.
Lyon kini harus belajar bertahan hidup sebelum memikirkan kebangkitan. Jika mereka mampu melewati periode ini, mereka mungkin bisa kembali. Tetapi jika mereka terus berpegang teguh pada ilusi, bahkan sejarah gemilang mereka pun tidak akan cukup untuk melindungi klub yang sedang terbakar dari dalam.
Sumber: https://znews.vn/lyon-tra-gia-cua-mot-cuoc-choi-lieu-linh-post1611189.html








Komentar (0)