Pada tanggal 10 September, Forum Startup Inovasi Nasional ke-7 berlangsung di Quang Ninh , dengan partisipasi dari berbagai lembaga manajemen, pakar, dana investasi, dan perusahaan teknologi.
Tema tahun ini, "Menyatukan sumber daya global untuk mengembangkan ekosistem inovasi dan startup lokal di era ekonomi digital," secara akurat mencerminkan semangat yang diusung Vietnam: menggunakan inovasi dan ekonomi digital sebagai pendorong pertumbuhan.
Menurut Kementerian Sains dan Teknologi , pada akhir tahun 2024, Vietnam akan memiliki lebih dari 3.800 perusahaan rintisan, menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara setelah Singapura dan Indonesia. Laporan “Investasi Teknologi Asia Tenggara” oleh Cento Ventures menunjukkan bahwa total investasi modal ventura di perusahaan rintisan Vietnam pada tahun 2023 mencapai sekitar $500 juta, yang mencerminkan daya tarik pasar yang terus meningkat.
Dalam sambutan pembukaannya, pimpinan Kementerian Sains dan Teknologi menekankan: "Inovasi tidak hanya menciptakan produk baru tetapi juga menghasilkan nilai baru bagi perekonomian. Teknologi dan data harus menjadi pilar bagi perusahaan rintisan Vietnam untuk berekspansi secara internasional."

Teknologi dan data adalah pilar dari startup inovatif.
Banyak pakar di Forum Startup Kreatif Nasional ke-7 percaya bahwa, di era digital, keberhasilan startup sebagian besar bergantung pada kemampuan mereka untuk menerapkan teknologi dan memanfaatkan data.
Menurut Bank Dunia (2023), ekonomi digital dapat memberikan kontribusi tambahan sebesar 1,1-1,3% terhadap PDB Vietnam setiap tahunnya jika diimplementasikan dengan benar.
Sebuah laporan Deloitte (2024) memperkirakan bahwa pada tahun 2030, 10% transaksi real estat global akan dilakukan di platform digital. Ini merupakan bukti nyata bahwa teknologi dan data secara bertahap akan mengubah sektor keuangan dan komersial, serta membentuk kembali bidang tradisional seperti real estat.

Pengalaman internasional yang sama juga memperkuat hal ini, seperti Israel yang membangun posisinya sebagai "negara startup" dengan menggabungkan riset dan modal ventura; Korea Selatan yang mendukung usaha kecil dan menengah dengan teknologi untuk menciptakan momentum; dan Singapura yang menjadi pusat inovasi global berkat kebijakan terbuka dan lingkungan yang terinternasionalisasi.
Perwakilan dari Departemen Pengembangan Pasar dan Perusahaan Sains dan Teknologi menyatakan bahwa Vietnam bertujuan untuk memiliki 10.000 perusahaan rintisan yang beroperasi efektif pada tahun 2030; memobilisasi modal ventura sebesar 3 miliar dolar AS; berada di peringkat 40 besar Indeks Inovasi Global (GII); berada di peringkat 45 besar peringkat StartupBlink; dan mendirikan 1 juta usaha perorangan berbasis platform digital. Ini adalah tujuan yang ambisius tetapi perlu bagi Vietnam untuk berpartisipasi lebih dalam dalam rantai nilai global.
Teknologi dan inovasi di bidang real estat
Di antara bisnis yang berpartisipasi, Meey Group adalah contoh utama di sektor proptech. Berawal sebagai perusahaan rintisan, perusahaan ini telah membangun ekosistem komprehensif yang melayani seluruh siklus hidup real estat, termasuk Meey Map, Meey CRM, Meey Value, Meey 3D, dan Meey Atlas…
Bapak Hoang Mai Chung, Ketua Dewan Direksi Meey Group, menyampaikan dalam forum tersebut: “Memulai bisnis di sektor teknologi real estat bukan hanya tentang menciptakan platform transaksi. Yang terpenting adalah membangun kepercayaan melalui data yang transparan, teknologi yang dapat diverifikasi, dan sistem manajemen yang memenuhi standar internasional. Inilah fondasi bagi bisnis Vietnam untuk memasuki pasar regional dan global.”
Saat ini, Meey Group berkolaborasi dengan ARC Group, GEM, BSI, dan TUV NORD untuk menstandarisasi tata kelola, menerapkan ESG, dan berupaya mewujudkan rencana IPO internasional pada periode 2025-2026.
Menurut Bloomberg, pada tahun 2024, lebih dari 150 perusahaan teknologi internasional terdaftar di NASDAQ, mengumpulkan total dana sekitar $17 miliar. Perusahaan Vietnam yang mengejar tujuan ini mencerminkan tren menuju peningkatan skala dan penerapan standar global.

Selain strategi IPO-nya, Meey Group bertujuan untuk memposisikan diri sebagai perusahaan teknologi Vietnam yang mampu bersaing di tingkat regional. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan produk berbasis data dan kecerdasan buatan, melayani investor, lembaga keuangan, dan pelanggan individu secara bersamaan. Melalui kolaborasi internasional, Meey Group bercita-cita menjadi penghubung dalam ekosistem ekonomi digital, berkontribusi dalam membawa inovasi Vietnam ke dunia.
Perusahaan swasta adalah kekuatan pendorong ekonomi digital.
Resolusi 68-NQ/TW dari Komite Sentral menetapkan target bagi sektor swasta untuk berkontribusi sebesar 60-65% terhadap PDB pada tahun 2030. Hal ini dianggap sebagai landasan untuk mendorong ekonomi digital agar menyumbang sekitar 30% terhadap PDB pada waktu yang sama.
Para ahli di forum tersebut menekankan bahwa perusahaan teknologi swasta akan menjadi kekuatan pelopor dalam mewujudkan tujuan ini, karena mereka memiliki kemampuan untuk berinovasi dengan cepat, menerapkan data secara efektif, dan terhubung ke jaringan global.
Forum Startup Inovasi Nasional ke-7 di Quang Ninh dengan jelas mencerminkan tren tersebut: teknologi dan data merupakan fondasi bagi pengembangan dan integrasi startup Vietnam. Pengalaman internasional, tujuan nasional, dan kasus-kasus teladan seperti Meey Group menunjukkan pesan yang konsisten: inovasi harus dikaitkan dengan teknologi, tata kelola yang transparan, dan visi global untuk menciptakan nilai berkelanjutan di era ekonomi digital.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/meey-group-with-a-digital-real-estate-strategy-based-on-technology-post1061307.vnp










Komentar (0)