Undang-Undang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran diubah untuk meningkatkan sanksi pelanggaran. Foto ilustrasi
Menteri Keamanan Publik Luong Tam Quang baru saja mengirimkan laporan kepada Kementerian Kehakiman mengenai penilaian rancangan undang-undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dari 10 undang-undang di bidang keamanan dan ketertiban. Undang-undang tersebut meliputi: Kependudukan; Identitas Warga Negara; Masuk, Keluar, Transit, dan Bermukimnya Orang Asing di Vietnam; Keamanan Publik Rakyat; Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran; Perlindungan Rahasia Negara; Pengelolaan dan Penggunaan Senjata, Bahan Peledak, dan Alat Bantu Pendukung; Pelaksanaan Penahanan Sementara dan Pemenjaraan Sementara; Ketertiban dan Keselamatan Lalu Lintas Jalan; Penanganan Pelanggaran Administratif.
Salah satu poin penting dalam rancangan undang-undang ini adalah perluasan kewenangan kepolisian di tingkat komune dan kelurahan di berbagai bidang utama. Dengan demikian, kepolisian komune dapat melakukan pencatatan kependudukan, menangani pelanggaran lalu lintas di wilayahnya, serta menangani pelanggaran administratif terkait ketertiban umum, kependudukan, senjata tajam, dan sebagainya. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi beban kerja di tingkat provinsi, tetapi juga mempersingkat waktu pemrosesan prosedur administratif, sehingga menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi masyarakat dalam bekerja sama dengan pemerintah.
Khususnya, dalam amandemen Undang-Undang Identitas Kewarganegaraan, rancangan tersebut telah menambahkan ketentuan tentang nomor identifikasi pribadi untuk penggunaan seumur hidup, yang berlaku dalam semua transaksi administratif; memperjelas kewenangan dan prosedur penerbitan kembali dan penukaran kartu, sehingga mempersingkat waktu penanganan prosedur administratif; dan mengintegrasikan dokumen pribadi ke dalam kartu identitas berchip.
Masyarakat dapat menggunakan satu nomor identifikasi pribadi untuk melakukan prosedur administratif, pemeriksaan dan perawatan medis, membuka rekening bank, berkendara, dan sebagainya, tanpa perlu menunjukkan berbagai jenis dokumen seperti sebelumnya. Diusulkan juga untuk mempersingkat waktu penerbitan dan penggantian kartu identitas, sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat, dan mendorong pengembangan e -government .
Sementara itu, peraturan mengenai tempat tinggal dan keluar masuk warga negara asing juga telah diubah menjadi lebih ketat dan modern. Pihak berwenang akan diizinkan untuk memanfaatkan data dari Basis Data Nasional untuk mengelola warga negara asing secara proaktif dan segera mendeteksi tanda-tanda pelanggaran hukum atau ancaman terhadap keamanan nasional.
Terkait rancangan perubahan Undang-Undang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, diharapkan akan direvisi ke arah peningkatan sanksi pelanggaran, sekaligus memperjelas tanggung jawab pimpinan instansi dan organisasi apabila terjadi kebakaran dan ledakan yang serius.
Undang-Undang Perlindungan Rahasia Negara telah memperjelas kriteria penutupan/pembukaan meterai rahasia, sehingga terhindar dari penyalahgunaan meterai rahasia yang tidak sah.
Dengan Undang-Undang Penahanan Sementara dan Pemenjaraan, rancangan tersebut menambahkan mekanisme pemantauan independen dari kantor kejaksaan dan pengacara, yang lebih menjamin hak-hak tahanan, termasuk hak untuk menghubungi, menerima pemeriksaan dan perawatan medis, membuat pengaduan dan pengaduan.
Poin reformasi yang penting adalah amandemen Undang-Undang tentang Penanganan Pelanggaran Administratif, yang memperluas kewenangan pemberian sanksi kepada kepolisian tingkat kecamatan dan menambahkan mekanisme penegakan keputusan sanksi. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan secara tuntas kasus "sanksi ditangguhkan" yang berlarut-larut dan tidak ditegakkan secara tegas.
Tn. Phuong
Sumber: https://www.sggp.org.vn/mo-rong-tham-quyen-cho-luc-luong-cong-an-cap-xa-phuong-post806054.html
Komentar (0)