"Red Rain" raup 300 miliar VND, mungkin melampaui pendapatan film Tran Thanh

Film perang tentang pertempuran benteng Quang Tri tahun 1972 diperkirakan akan mengambil posisi '5 teratas' dari film "The Four Guardians" (VND 332 miliar) yang disutradarai oleh Tran Thanh.

"Red Rain" telah meraup lebih dari 305 miliar VND hingga pagi hari tanggal 31 Agustus, menurut statistik dari platform Box Office Vietnam. Ini merupakan rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi sinema Vietnam untuk film bertema perang, bersaing langsung dengan nama-nama besar seperti Tran Thanh dan Ly Hai.

Pada 30 Agustus, seorang perwakilan Box Office Vietnam berkomentar: "Red Rain" adalah film pertama yang tidak disutradarai oleh Tran Thanh yang menghasilkan lebih dari 40 miliar VND/hari. Sebelumnya, hanya "Mai" dan "The Four Guardians" yang menghasilkan pendapatan ini.

"The Four Guardians" juga merupakan film Tet tahun 2025, yang menghasilkan 325 miliar VND, tertinggi tahun ini hingga saat ini.

"Red Rain" saat ini dijadwalkan tayang hampir 5.000 kali per hari. Dengan cuaca panas saat ini dan libur Hari Nasional yang masih berlangsung (30 Agustus - 2 September), para ahli yakin film ini akan melampaui film Tet yang disebutkan sebelumnya dan meraih posisi "1 teratas" di box office Vietnam tahun ini, serta menempati posisi "5 teratas" dalam pendapatan film Vietnam secara keseluruhan.

Statistik peringkat pendapatan film Vietnam. (Foto: Wikipedia)

Film ini dipesan oleh Negara, disutradarai oleh Seniman Berjasa, Letnan Kolonel Dang Thai Huyen, diproduksi oleh Sinema Tentara Rakyat, berkoordinasi dengan Galaxy Studio dalam tahap distribusi dan promosi.

Naskah film ini berdasarkan novel "Red Rain" karya Kolonel dan penulis Chu Lai, menggambarkan kerasnya 81 hari dan malam pasukan pembebasan berjuang mempertahankan benteng Quang Tri - salah satu pertempuran yang berdampak langsung pada negosiasi perdamaian di Paris saat itu.

Studio film ini dibangun di sepanjang Sungai Thach Han sepanjang 500 meter, meliputi area seluas 500 hektar. Kru film harus melakukan pembersihan ranjau, menghabiskan waktu 15 bulan untuk merancang dan membangun studio sebelum syuting.

Senyum di balik layar "Red Rain". (Foto: Disediakan oleh kru film)

Proses syuting berlangsung tepat 81 hari 81 malam, layaknya perang sungguhan, melewati dua musim terik matahari dan hujan dingin. Para aktor yang berperan sebagai tentara menjalani pelatihan selama sebulan dalam pengetahuan militer, keterampilan militer, dan tantangan fisik di Cu Chi, kemudian menghabiskan waktu di tengah hujan dan terik matahari di parit, membenamkan diri dalam reka ulang adegan penyeberangan sungai untuk keperluan syuting.

Sutradara Dang Thai Huyen menegaskan bahwa "Red Rain" di layar hanya menciptakan kembali sebagian realitas dan merupakan potongan suasana perang saat itu.

"Jika penonton merasakan bahwa nilai perdamaian saat ini adalah pertukaran banyak darah dan tulang dari generasi sebelumnya, bagi saya, 'Red Rain' telah mencapai hal yang sangat berharga," ujar sang sutradara.

Soundtrack film "What's More Beautiful" yang digubah dan dibawakan oleh penyanyi Nguyen Hung (memerankan Hai) telah menjadi salah satu lagu musik latar yang paling banyak di-dubbing di jejaring sosial baru-baru ini.

Setelah menonton film tersebut, banyak veteran benteng kuno memuji film tersebut. Veteran Nguyen Van Hoi dari batalion K3 Tam Dao merasa terharu: "Benteng kuno itu hanya selebar 500 meter di kedua sisinya, tetapi batalion kami sendiri telah meninggalkan lebih dari 1.000 orang. Saat menonton film tersebut, kami tak kuasa menahan air mata karena kami teringat pada rekan-rekan kami."

Sutradara Bui Thac Chuyen dari film "Tunnels" berkomentar bahwa dibandingkan dengan film perang internasional, para pembuat film dalam negeri masih menghadapi banyak kesulitan dan harus berusaha keras. Namun, ia mengakui bahwa film ini sulit dibuat, terutama dalam adegan pertempuran jarak dekat, dengan skala yang mengesankan...

Sutradara ini berharap bahwa keberhasilan terkini dalam genre film perang akan berkontribusi pada pengembangan genre film ini, melanjutkan warisan para pendahulunya, dan menjadi bagian penting dari kehidupan budaya di Vietnam.

(Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/mua-do-thu-300-ty-dong-co-the-vuot-doanh-so-phim-tran-thanh-post1059046.vnp