Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyambut Perdana Menteri Pham Minh Chinh dalam kunjungan resmi ke Kerajaan Belanda pada Desember 2022. (Sumber: VNA) |
Mempromosikan kerja sama teknologi tinggi dan transformasi digital
Ini merupakan kunjungan ketiga Perdana Menteri Belanda ke Vietnam. Sebelum kunjungan ini, beliau telah melakukan dua kunjungan resmi ke Vietnam pada Juni 2014 dan April 2019.
"Kunjungan ini sangat penting bagi hubungan bilateral, mengingat Vietnam dan Belanda sedang merayakan ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik resmi," tegas Duta Besar Kees van Baar.
Duta Besar Belanda untuk Vietnam Kees Van Baar. (Foto: Kam Trang) |
Menurut Duta Besar Kees van Baar, kunjungan ini menegaskan hubungan yang sangat baik antara kedua negara karena Belanda saat ini merupakan investor terbesar Uni Eropa (UE) di Vietnam, dengan total modal investasi sekitar 13,7 miliar USD dan merupakan importir barang Vietnam terbesar di Eropa dengan total omzet perdagangan bilateral lebih dari 11 miliar USD.
Duta Besar Kees van Baar mengatakan bahwa fokus utama kunjungan ini adalah untuk mempromosikan kerja sama bilateral di bidang teknologi tinggi dan transformasi digital.
Sebelumnya, selama kunjungan Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke Belanda pada bulan Desember tahun lalu, Perdana Menteri mengunjungi Brainport Technology Center (BIC) di kota Eindhoven, yang merupakan rumah bagi perusahaan teknologi terkemuka Belanda.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh juga meminta Belanda untuk mendukung pembangunan Brainport di Hanoi, mengikuti model Brainport di Eindhoven. Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam sangat tertarik dan berfokus pada pengembangan teknologi tinggi.
Industri teknologi tinggi Vietnam saat ini memiliki banyak peluang dan potensi untuk berkembang. Perusahaan-perusahaan teknologi tinggi seperti Samsung, LG, Foxconn, dan Intel menggelontorkan miliaran dolar ke industri ini.
Melanjutkan momentum itu, menurut Duta Besar Kees van Baar, selama kunjungan Perdana Menteri Belanda ke Vietnam kali ini, Perdana Menteri Mark Rutte bertemu dengan para pemimpin perusahaan teknologi tinggi Vietnam, serta perwakilan perusahaan teknologi terkemuka dari Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk membahas potensi dan peluang pengembangan bisnis di Vietnam.
Bekerja sama untuk menemukan solusi atas masalah umum
Dubes Belanda menambahkan, selain kerja sama teknologi, penguatan kerja sama di bidang air, pertanian, dan perubahan iklim juga menjadi fokus kunjungan Perdana Menteri Mark Rutte ke Vietnam kali ini.
Vietnam dan Belanda telah menandatangani dua perjanjian kerja sama strategis: Perjanjian Kemitraan Strategis tentang Perubahan Iklim dan Pengelolaan Air pada tahun 2010; dan Kemitraan Strategis tentang Pertanian dan Ketahanan Pangan pada tahun 2014.
Duta Besar Kees van Baar menekankan bahwa Vietnam dan Belanda memiliki banyak kesamaan. Kedua negara memiliki perekonomian yang berbasis pada perdagangan dan investasi internasional, memiliki delta yang besar, menghadapi tantangan serius terkait air dan perubahan iklim, dan sektor pertanian kedua negara berorientasi ekspor.
Mengenai kerja sama multilateral, Duta Besar Kees van Baar mengatakan bahwa kedua negara mendapatkan manfaat dari aturan hukum internasional dan menegaskan komitmen mereka untuk mempromosikan aturan hukum internasional.
Selama kunjungannya ke Vietnam, Perdana Menteri Belanda akan menghadiri diskusi meja bundar dengan topik "Hukum dan ketertiban internasional di laut" yang diselenggarakan bersama oleh Akademi Diplomatik Vietnam, Akademi Clingendael (Belanda), dan Kedutaan Besar Belanda di Vietnam.
Kerjasama kedua negara tidak hanya berhenti pada level pemerintahan saja, namun hubungan antar perguruan tinggi, lembaga penelitian, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan kedua negara juga sangat erat dan mendalam.
Selain itu, hubungan antara kedua bangsa telah berkembang dan maju dengan baik bahkan sebelum kedua belah pihak menjalin hubungan diplomatik, ketika armada dagang Belanda pertama berlabuh di pelabuhan Hoi An pada awal abad ke-17, lebih dari 400 tahun yang lalu.
"Oleh karena itu, kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ke Vietnam mendatang merupakan penegasan hubungan yang sangat baik dan kuat antara kedua negara," pungkas Duta Besar Kees van Baar.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)