Kekalahan telak Indonesia di kualifikasi Piala Dunia
Dalam daftar 23 pemain Indonesia yang berpartisipasi dalam babak kualifikasi ke-4 Piala Dunia 2026 di Asia, melawan Arab Saudi pada pagi hari tanggal 10 Oktober dan melawan Irak pada pagi hari tanggal 12 Oktober (waktu Vietnam), terdapat hingga... 19 pemain naturalisasi. Hal ini mencerminkan bahwa sepak bola Indonesia belakangan ini hampir sepenuhnya bergantung pada pemain kelahiran luar negeri.
Pemain naturalisasi Indonesia hadapi tekanan besar
Foto: Dong Nguyen Khang
Namun, dengan adanya kelompok pemain naturalisasi ini, timnas Indonesia tetap gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia, yang berujung pada pemecatan pelatih Patrick Kluivert (Belanda) pada 16 Oktober. Sepeninggal Pak Kluivert, banyak pihak memprediksi bahwa kelompok pemain Belanda (yang berjumlah 16 dari 19 pemain naturalisasi Indonesia) juga akan bubar.
Belum lagi psikologi komunitas dan penggemar sepak bola Indonesia yang sangat terpengaruh. Mereka perlahan-lahan kehilangan kepercayaan terhadap kebijakan sepak bola negara yang menggunakan pemain naturalisasi. Oleh karena itu, kegagalan tim nasional Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 dapat memengaruhi tim U-23 Indonesia di SEA Games ke-33, yang akan berlangsung pada bulan Desember tahun ini.
Pertanyaan yang belum terjawab dari sepak bola muda Indonesia
Indonesia memang mengharapkan kehadiran pemain-pemain naturalisasi pada kelompok umur 23 tahun seperti bek tengah Dion Markx (asal Belanda, tinggi 1,87 m), bek kiri Tim Geypens (asal Belanda, 1,82 m), gelandang Ivar Jenner (asal Belanda, 1,86 m), penyerang Jens Raven (asal Belanda, 1,89 m), Rafael Struick (asal Belanda, 1,85 m)... Indonesia berharap para pemain naturalisasi ini dapat menambah kekuatan tim muda tanah air di SEA Games ke-33.
U.23 Indonesia kerap kalah dari U.23 Vietnam belakangan ini.
Foto: Dong Nguyen Khang
Namun kini, harapan itu telah sirna setelah kegagalan para pemain naturalisasi di tim nasional. Para pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda, yang berusia 23 tahun, mungkin juga kehilangan kepercayaan diri setelah para pemain senior mereka yang lahir di Eropa gagal di sepak bola Indonesia.
Gelombang protes terhadap maraknya penggunaan pemain naturalisasi kembali muncul di Indonesia. Pers dan dunia sepak bola negeri ini ingin tim mereka memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemain yang dibesarkan di negeri ini. Oleh karena itu, timnas U-23 Indonesia berada di persimpangan jalan: Terus memberi kepercayaan kepada pemain naturalisasi, siap menghadapi tekanan publik, atau memberikan semua kesempatan kepada pemain lokal murni?
Masalahnya, jika mereka menggunakan pemain naturalisasi, timnas U-23 Indonesia bisa mengalami masalah psikologis, karena kegagalan apa pun yang terjadi selanjutnya dengan pemain naturalisasi kemungkinan akan membuat opini publik Indonesia semakin tidak puas dengan kebijakan ini di negara kepulauan ini. Dan jika timnas U-23 Indonesia hanya menggunakan pemain lokal, skuad muda mereka akan sering kalah dari timnas U-23 Vietnam di turnamen internasional terbaru.
Source: https://thanhnien.vn/cau-thu-nhap-tich-gay-that-vong-indonesia-that-the-dua-hcv-sea-games-voi-u23-viet-nam-185251016191629964.htm
Komentar (0)