(CLO) Pada 13 Februari, miliarder Elon Musk mendesak Amerika Serikat untuk "mengurus urusan sendiri daripada mendorong perubahan rezim di mana-mana" pada KTT Pemerintahan Dunia di Dubai (UEA).
Ia juga menyerukan "penghapusan seluruh birokrasi" untuk mengurangi pengeluaran dan menata ulang prioritas pemerintah AS, dengan alasan bahwa aparatur administrasi saat ini diatur oleh "aturan birokrasi yang bertentangan dengan aturan rakyat."
Dalam pidatonya, Musk juga membahas peran Amerika Serikat di panggung internasional. Ia mengkritik campur tangan AS dalam urusan internal negara lain, sekaligus mendukung kebijakan Trump untuk memangkas pendanaan bagi organisasi seperti Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Yayasan Nasional untuk Demokrasi.
Menurut Musk, " Amerika seharusnya mengurus urusannya sendiri daripada mendorong perubahan rezim di mana-mana."
Elon Musk menyampaikan pidato di World Government Summit 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 13 Februari. Foto: GI
Bersamaan dengan pengumuman-pengumuman ini, pemerintahan Trump memulai PHK massal terhadap pegawai federal, dengan fokus pada mereka yang masih dalam masa percobaan. Menurut Kantor Manajemen Personalia (OPM), ratusan ribu pegawai dapat terkena dampaknya, meskipun jumlah pastinya belum dirilis.
Departemen Urusan Veteran telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah memberhentikan lebih dari 1.000 karyawan, sementara Departemen Pendidikan dan Departemen Perumahan juga telah mulai mengurangi staf. Selain itu, Dinas Kehutanan AS diperkirakan akan mengakhiri kontrak dengan setidaknya 3.400 karyawan.
Bersamaan dengan PHK, Trump mengumumkan pembekuan perekrutan pegawai federal pada hari pertama masa jabatan keduanya, yang mencegah pengisian posisi kosong dan penciptaan posisi baru dalam banyak kasus.
Ngoc Anh (menurut NBC, CBS)
Sumber: https://www.congluan.vn/ty-phu-musk-keu-goi-my-nen-lo-chuyen-cua-minh-thay-vi-thuc-day-thay-doi-che-do-khap-noi-post334511.html






Komentar (0)