AS luncurkan rudal super SM-6 senilai $4,3 juta untuk hadapi Houthi
Sabtu, 3 Februari 2024 23:59 (GMT+7)
Kapal perusak Angkatan Laut AS USS Carney meluncurkan rudal pertahanan udara SM-6 senilai $4,3 juta untuk mencegat serangan rudal balistik Houthi di Laut Merah.
Fox News mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya pada 1 Februari yang mengungkapkan bahwa kapal perusak USS Carney telah meluncurkan rudal antipesawat SM-6 untuk mencegat rudal balistik antikapal Houthi di Teluk Aden sehari sebelumnya. Menurut Fox News, War Zone.
Namun, pejabat ini tidak menyebutkan berapa banyak rudal SM-6 yang digunakan dalam pertempuran tersebut. Menurut Fox News, War Zone.
Tidak jelas apakah ini pertama kalinya kapal perang AS menembakkan rudal SM-6 dalam kampanye melawan Houthi. Menurut Fox News, War Zone.
Namun, ini adalah pertama kalinya pejabat AS mengonfirmasi bahwa rudal SM-6 senilai $4,3 juta telah digunakan dalam situasi pertempuran yang sebenarnya. Menurut Fox News, War Zone.
Pasukan AS sebelumnya hanya meluncurkan rudal SM-2, yang menelan biaya lebih dari $2 juta, untuk melawan senjata Houthi. Menurut Fox News, War Zone.
Para ahli belum menentukan mengapa kapal perang AS harus meluncurkan rudal SM-6 yang mahal untuk melawan rudal Houthi, meskipun sebagian besar persenjataan mereka berada dalam jangkauan kemampuan tempur rudal SM-2. Menurut Fox News, War Zone.
Para analis mengatakan bahwa Angkatan Laut AS bukan satu-satunya yang ingin menguji kinerja tempur rudal baru ini dalam pertempuran sesungguhnya. Namun, beberapa pengamat juga mengatakan bahwa AS selalu mengutamakan keselamatan pelaut dan kapal perang. Menurut Fox News, War Zone.
"Banyak orang telah menyebutkan perbedaan biaya antara SM-6 dan rudal balistik Houthi. Biaya SM-6 tidak seberapa dibandingkan dengan kapal perang senilai $2 miliar dan hampir 300 awak di dalamnya," tulis penulis Joseph Trevithick di situs web militer AS War Zone. Menurut Fox News, War Zone.
SM-6 diketahui merupakan rudal pertahanan udara terbaru dan terkuat milik Angkatan Laut AS. Menurut Fox News, War Zone.
Rudal jenis ini juga merupakan satu-satunya senjata AS yang saat ini mampu mencegat rudal hipersonik, menurut pejabat Pentagon. Menurut Fox News, War Zone.
Para pejabat AS tidak menyebutkan versi SM-6 mana yang mampu mencegat rudal hipersonik. Menurut Fox News, War Zone.
Angkatan Darat AS sedang menerjunkan versi Blok I dan IA, sambil mengembangkan varian Blok IB dengan desain yang direvisi dan mesin yang lebih besar. Menurut Fox News, War Zone.
Versi rudal ini diharapkan dapat mencapai kecepatan hipersonik dan meningkatkan kemampuannya untuk mencegat rudal musuh. Menurut Fox News, War Zone.
"Proyek ini dirancang untuk menghadapi target dengan kecepatan dan kemampuan manuver yang tinggi. SM-6 saat ini merupakan satu-satunya senjata AS yang mampu bertahan melawan rudal hipersonik," ujar Wakil Laksamana Jon Hill, Direktur Badan Pertahanan Rudal AS (MDA), seperti yang dikutip Fox News, War Zone.
Tn. Jon Hill menambahkan bahwa kemampuan ini "relatif baru" dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Menurut Fox News, War Zone.
Rudal hipersonik adalah senjata dengan kecepatan minimum 5 kali lebih cepat daripada kecepatan suara (Mach 5), setara dengan lebih dari 6.200 km/jam. Menurut Fox News, War Zone.
RIM-174A ERAM, juga dikenal sebagai Standard Missile 6 (SM-6), adalah rudal pertahanan udara untuk perisai pertahanan Aegis. Menurut Fox News, War Zone.
Aegis adalah sistem pertahanan yang mampu mencegat pesawat dan rudal jelajah musuh, serta dapat digunakan sebagai senjata antikapal. Menurut Fox News, War Zone.
Raytheon meningkatkan perangkat lunak SM-6 pada tahun 2017 untuk menangkal ancaman rudal balistik jarak menengah dengan lebih baik, sekaligus mengembangkan kemampuan untuk menangkal senjata hipersonik. Menurut Fox News, War Zone.
Rudal pencegat SM-6 dikembangkan oleh AS, memiliki jangkauan 240 km, ketinggian target penghancuran 33 km, dan kecepatan jelajah lebih dari 4.000 km/jam. Menurut Fox News, War Zone.
Selain AS, Jepang juga secara resmi telah memesan rudal jenis ini untuk melengkapi kapal perangnya. Menurut Fox News, War Zone.
PV (Menurut ANTĐ)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)