Suasana di pedesaan Le Thuy ( Quang Binh ) ramai dengan suara dentingan panci dan wajan. Selama hampir sebulan, penduduk setempat telah mempersiapkan diri untuk perayaan Hari Nasional, 2 September. Sejak lama, daerah ini terkenal sebagai tempat untuk merayakan "Hari Kemerdekaan terbesar di negara ini".
Para perenang berkumpul di depan panggung terapung untuk menghadiri upacara pembukaan.
Pagi-pagi sekali tanggal 2 September, orang-orang berkumpul di kedua sisi Sungai Kien Giang, memilih tempat yang tepat terlebih dahulu. Sebagian memegang baskom untuk menciduk air, sementara yang lain memegang panci, drum, dan terompet untuk bersorak. Tanggal 2 September juga merupakan waktu ketika festival balap perahu tradisional di Sungai Kien Giang memasuki babak final, menentukan tim balap dengan hasil terbaik.
Orang-orang berkumpul sangat awal di kedua sisi sungai Kien Giang untuk menonton perlombaan perahu.
Banyak orang datang lebih awal untuk memilih tempat yang bagus untuk menonton perlombaan renang.
Sebuah perahu yang berisi anggota serikat pemuda ikut serta dalam pengumpulan sampah di sepanjang tepian sungai
Festival dibuka pukul 7 pagi pada tanggal 2 September. Saat itu, seluruh tim balap perahu yang beranggotakan hampir 1.300 atlet berkumpul di depan panggung terapung, menghadiri upacara pembukaan, bersumpah setia pada aturan main, dan mempersiapkan diri secara matang untuk meraih hasil terbaik.
Tuan Le Van Sau menyiapkan semangkuk irisan lemon untuk dimakan seluruh tim lari estafet.
Seorang atlet berendam di air dingin sebelum mengikuti perlombaan.
Bapak Le Van Sau (43 tahun, Distrik Le Thuy, Quang Binh), seorang atlet dayung, menyiapkan semangkuk irisan lemon segar untuk seluruh tim. Menurut Bapak Sau, sebelum berpartisipasi dalam lomba renang, setiap orang memakan sepotong lemon agar memiliki energi untuk saling menyemangati dan mendukung selama lomba.
Tim-tim berlomba menuju garis start.
Orang-orang di kedua tepi sungai memukul-mukul panci dan memercikkan air untuk menyemangati tim balap.
Festival ini diikuti oleh 10 tim balap putri dan 24 tim balap putra. Tim balap putri memulai lebih dulu, diikuti oleh tim balap putra. Tempat yang paling ramai adalah di sepanjang kedua tepi Sungai Kien Giang, tempat ribuan orang berkumpul untuk bersorak. Mereka memegang ember untuk memercikkan air agar para atlet dapat berenang menyeberang, sambil meneriakkan nama tim balap setempat dengan lantang untuk menambah semangat para atlet.
Bahkan memanjat pohon untuk mendapatkan pemandangan paling panorama
Suasana riang dan ramai ini senantiasa terjadi di pedesaan Le Thuy setiap kali Hari Nasional tiba, 2 September.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)