Pada 19 Juni di Hanoi, Asosiasi Keamanan Siber Nasional (NCA) mengumumkan Kompetisi Keamanan Siber Mahasiswa Nasional 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Asosiasi Keamanan Siber Nasional (NCA) bekerja sama dengan Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan dan Pengendalian Kejahatan Berteknologi Tinggi ( Kementerian Keamanan Publik ).
Kontes ini bertujuan untuk mendorong dan mempromosikan gerakan riset dan pembelajaran keterampilan keamanan siber di kalangan mahasiswa. Kontes ini juga bertujuan untuk menemukan dan membina sumber daya manusia muda dengan kapasitas keamanan siber, sekaligus menciptakan lingkungan akademis yang sehat dan menghubungkan mahasiswa di seluruh negeri.
Menurut penyelenggara, kompetisi ini terbuka untuk mahasiswa penuh waktu dari universitas dan perguruan tinggi di seluruh negeri, tanpa memandang jurusan atau tahun. Khususnya, sejumlah tim tamu dari mahasiswa internasional juga akan berpartisipasi. Setiap tim akan terdiri dari empat anggota dari sekolah yang sama, dan setiap sekolah dapat mendaftarkan tim dalam jumlah tak terbatas.
Bapak Vu Ngoc Son, Kepala Departemen Teknologi Asosiasi Keamanan Siber Nasional, mengatakan bahwa Kompetisi ini mencakup dua bentuk utama: CTF (Capture The Flag) dan Attack & Defense. Keahlian yang difokuskan dalam kompetisi CTF meliputi eksploitasi kerentanan, enkripsi, reverse engineering, forensik, analisis malware, dan respons insiden.

Babak Penyisihan akan berlangsung daring di platform nCademy pada akhir September 2025. Babak Final Nasional dijadwalkan akan diselenggarakan pada Oktober 2025 di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh. Acara ini juga merupakan acara sampingan untuk merayakan upacara penandatanganan Konvensi Hanoi. Tim Serang & Bertahan akan bertanding di Hanoi. Tim CTF akan bertanding di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh.
Total hadiah uang tunai mencapai 220 juta VND. Selain itu, tim pemenang akan berkesempatan untuk berpraktik di perusahaan keamanan siber anggota Asosiasi.
Vietnam menghadapi kekurangan sumber daya manusia keamanan siber yang serius. Menurut para ahli, Vietnam bisa kekurangan hingga 700.000 personel keamanan siber dalam 3 tahun ke depan. Situasi ini sangat mengkhawatirkan karena Vietnam termasuk di antara negara-negara yang berisiko tinggi terhadap serangan siber.
Kekurangan personel ini disebabkan oleh berbagai faktor. Meskipun jumlah sekolah yang melatih teknologi informasi dan keamanan siber cukup besar, kualitas lulusannya belum terjamin, banyak siswa masih kurang memiliki keterampilan praktis. Biaya sertifikasi internasional di bidang keamanan siber juga cukup tinggi, sehingga sulit diakses. Sementara itu, serangan siber menjadi semakin kompleks dan canggih, terutama dengan dukungan kecerdasan buatan (AI).
Dalam konteks tersebut, kompetisi seperti Kompetisi Keamanan Siber Mahasiswa Nasional 2025 memainkan peran yang sangat penting. Kompetisi ini tidak hanya mendorong dan mempromosikan gerakan penelitian dan pembelajaran keterampilan keamanan siber di kalangan mahasiswa, tetapi juga berfungsi sebagai wadah untuk menemukan dan membina sumber daya manusia muda yang handal.
Melalui kompetisi CTF (Capture The Flag) dan Attack & Defense, siswa akan dilatih dalam keterampilan dunia nyata seperti eksploitasi kerentanan, enkripsi, forensik digital, analisis malware, dan respons insiden. Keterampilan-keterampilan ini sangat dibutuhkan di pasar.
Menciptakan lingkungan akademis yang sehat dan menghubungkan mahasiswa di seluruh negeri juga berkontribusi dalam membangun komunitas keamanan siber yang kuat, sehingga menciptakan dasar untuk memecahkan masalah kekurangan sumber daya manusia di masa mendatang.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nca-cong-bo-cuoc-thi-an-ninh-mang-sinh-vien-toan-quoc-nam-2025-post1045208.vnp






Komentar (0)