Langkah tersebut, yang digambarkan oleh Komisi Eropa sebagai "fase pertama" menuju penyitaan aset untuk membiayai Ukraina, telah menuai penentangan keras dari Moskow.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan langkah tersebut sebagai "tipuan besar-besaran," dan memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan runtuhnya seluruh sistem keuangan internasional, termasuk sistem Bretton Woods.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova juga menggunakan bahasa yang sama kerasnya, menyebut otoritas Uni Eropa sebagai "pemain petak umpet." Rusia memandang blokade ini sebagai tahap pertama dari rencana untuk menyita aset Rusia dengan dalih mendukung Kyiv.
BERITA TERBARU: 🇷🇺🇹🇷 Presiden Rusia Putin mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Erdoğan di Turkmenistan. pic.twitter.com/9V7wcCWDcA
— Berita BRICS (@BRICSinfo) 12 Desember 2025
Video : Para pemimpin Rusia dan Turki bertemu di Ashgabat, Turkmenistan.
Keseriusan masalah ini dengan cepat meningkat. Hal ini menjadi topik utama diskusi selama pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela forum internasional “ Perdamaian dan Kepercayaan: Tujuan Bersama untuk Masa Depan yang Berkelanjutan” pada tanggal 12 Desember di Ashgabat, Turkmenistan.
Kedua pemimpin tersebut memberikan "perhatian yang cukup besar" terhadap situasi aset yang dibekukan dan keduanya sepakat bahwa rencana Uni Eropa adalah "penipuan skala besar".
Sumber: https://congluan.vn/nga-len-an-viec-lien-minh-chau-au-dong-bang-tai-san-vo-thoi-han-10322439.html






Komentar (0)