Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan virtual dengan pemimpin Krimea Sergei Aksyonov pada 18 April 2024.
Ukraina menyerang bandara Rusia di Krimea.
Pada tanggal 18 April, Ukraina mengumumkan bahwa pasukannya telah menembaki bandara utama di Krimea, menghancurkan sejumlah fasilitas militer . Serangan itu terjadi pada dini hari tanggal 17 April di pangkalan udara Dzhankoi di bagian utara semenanjung.
Intelijen militer Ukraina mengklaim operasi tersebut berhasil, menghancurkan radar, sistem pertahanan udara, dan target lainnya.
Mengapa Rusia memfokuskan perhatian pada kota Chasiv Yar di Ukraina?
AFP, mengutip pernyataan dari pihak Ukraina, melaporkan bahwa negara tersebut sedang mengklarifikasi jumlah target angkatan udara Rusia yang hancur atau rusak, serta korban jiwa di antara pasukan lawan.
Presiden Volodymyr Zelensky kemudian mengkonfirmasi bahwa tentara Ukraina telah berhasil melancarkan serangan tersebut.
Rusia belum memberikan komentar terkait insiden tersebut, tetapi Kremlin merilis gambar Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengadakan pertemuan virtual dengan pemimpin Krimea yang ditunjuk Rusia, Sergei Aksyonov, pada 18 April.
Artileri Rusia di Ukraina
Pada hari yang sama, Rusia mengumumkan telah menetralisir 20 pesawat tanpa awak (UAV) dan dua rudal balistik Tochka-U di wilayah perbatasan Ukraina, termasuk Rostov, tempat markas komando operasi militer khusus Rusia berada.
Rusia juga menangani lima balon yang dilepaskan oleh musuh dengan tujuan mengalihkan perhatian sistem pertahanan udaranya.
Sementara itu, di Donetsk, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah memperbaiki posisi mereka di garis depan dan memukul mundur serangan balasan oleh pasukan Ukraina di daerah tersebut, menurut TASS.
Rusia meremehkan efektivitas bantuan AS.
Pada 18 April, Kremlin menyatakan bahwa bahkan dengan bantuan militer dari Amerika Serikat, Ukraina akan kesulitan memperbaiki situasi yang tidak menguntungkan di garis depan bagi pasukan pemerintah Kyiv, menurut Reuters.
Mike Johnson, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, mengumumkan bahwa ia akan memimpin pemungutan suara yang telah lama tertunda mengenai paket bantuan militer negara itu untuk Ukraina.
Dewan Perwakilan Rakyat AS akan membagi paket bantuan tersebut untuk Israel dan Ukraina agar dapat diputuskan secara terpisah.
Pemungutan suara diperkirakan akan diadakan paling cepat pada tanggal 20 April (waktu Washington). Paket bantuan AS yang diusulkan mencakup $60,84 miliar untuk Ukraina, di mana $23,2 miliar akan digunakan untuk membeli senjata, amunisi, dan peralatan AS.
Meskipun Uni Eropa (UE) telah menjanjikan bantuan terbesar kepada Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia, Amerika Serikat sejauh ini merupakan penyumbang militer terbesar bagi pemerintah Kyiv.
Menurut Reuters, Rusia saat ini menguasai sekitar 18% wilayah Ukraina. Para pejabat Kyiv dan pengamat Barat memperingatkan bahwa konflik tersebut berada di titik balik yang dapat mengarah pada kemenangan Rusia kecuali Ukraina segera menerima lebih banyak dukungan.
Dalam perkembangan terkait, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa Ukraina membutuhkan 42 miliar dolar AS untuk anggaran tahun ini, seperti yang dilaporkan Reuters.
NATO sedang berupaya memberikan dukungan kepada Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada konferensi pers di sela-sela KTT G7 di Italia pada 18 April.
Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) sedang berupaya mengirimkan lebih banyak sistem pertahanan udara ke Ukraina, demikian dilaporkan Reuters, mengutip Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 18 April.
"Kami sedang mengumpulkan data tentang sistem pertahanan udara yang ada di dalam NATO dan berfokus pada sistem Patriot. Dan kami bekerja sama dengan sekutu kami untuk memastikan mereka akan mentransfer beberapa sistem ini ke Ukraina," kata Stoltenberg di sela-sela pertemuan menteri luar negeri G7 di Italia.
Konflik Timur Tengah dan Ukraina mendominasi KTT G7 di Italia.
"Kami sedang membahas kemungkinan pengiriman lebih banyak baterai Patriot ke Ukraina. Kami sedang berdiskusi dengan sejumlah negara tertentu," kata Stoltenberg, menyebut pasokan Patriot sangat penting karena merupakan sistem pertahanan udara paling modern yang dapat diandalkan NATO saat ini.
Sekretaris Jenderal NATO menyebutkan sistem pertahanan udara yang dapat diberikan aliansi tersebut kepada Ukraina dalam waktu dekat, termasuk rudal permukaan-ke-udara NASALS.
"Menunda pengiriman sistem pertahanan udara berarti lebih banyak rudal Rusia akan mengenai targetnya di Ukraina. Penundaan ini berarti Rusia dapat meningkatkan tekanan di sepanjang garis depan," tambahnya.
Bapak Stoltenberg juga mengumumkan bahwa pertemuan Dewan NATO-Ukraina akan berlangsung pada tanggal 19 April, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan hadir secara daring.
Tautan sumber






Komentar (0)