Ukraina mengatakan telah menenggelamkan kapal selam Armada Laut Hitam Rusia dan merusak beberapa sistem pertahanan udara S-400 yang sangat dihormati di Krimea.
Menurut Business Insider, dalam sebuah pernyataan di Telegram, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan bahwa kapal selam kelas Kilo Rostov-on-Don diserang di pelabuhan Sevastopol. "Kapal selam itu tenggelam di tempat. Hancurnya Rostov-on-Don sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi armada Rusia di perairan teritorial Ukraina di Laut Hitam," demikian pernyataan Staf Umum.
Business Insider tidak dapat memverifikasi klaim ini secara independen, dan Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari informasi tersebut.
Dalam pernyataan terpisah pada 4 Agustus, Gubernur Sevastopol yang baru dilantik, Mikhail Razvozhayev, tidak menyebutkan informasi yang diberikan oleh Ukraina. "Semuanya tenang di kota," tulisnya, memperingatkan akan adanya latihan militer yang akan datang.
Menurut militer Ukraina, kapal selam B-237 Rostov-on-Don adalah salah satu dari empat kapal selam kelas Kilo yang mampu menggunakan rudal Kalibr.
Ini bukan pertama kalinya kapal selam B-237 Rostov-on-Don, yang diyakini bernilai $300 juta, menjadi sasaran sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022.
Pada bulan September 2023, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kapal selam itu mungkin rusak parah setelah serangan rudal di galangan kapal di Sevastopol.
"Setiap upaya untuk mengembalikan kapal selam ke layanan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menelan biaya ratusan juta poundsterling," kata Kementerian Pertahanan Inggris saat itu.
Meskipun tidak memiliki angkatan laut tradisional, Ukraina telah membuat kemajuan signifikan dalam memerangi Armada Laut Hitam. Banyak kapal armada Rusia terpaksa pindah ke timur dari pangkalan angkatan laut di Sevastopol ke Novorossiysk. Moskow juga diyakini telah kehilangan beberapa kapal perang penting, termasuk kapal induknya, Moskva.
Selain menyerang kapal selam, Staf Umum mengatakan pasukan Ukraina juga merusak serius empat peluncur rudal pertahanan udara S-400.
Frederik Mertens, mantan analis strategis di Pusat Studi Strategis Den Haag, sebelumnya mengatakan bahwa dengan menargetkan Krimea dan sistem pertahanan seperti S-400, Ukraina dapat mempersiapkan landasan bagi pengerahan pesawat tempur F-16. Ukraina menerima pesawat tempur F-16 pertamanya pada awal Agustus dan secara resmi mengoperasikannya.
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/ukraine-tuyen-bo-danh-chim-tau-ngam-300-trieu-usd-cua-nga-post752743.html
Komentar (0)