Pesawat ruang angkasa Lunar-25 Rusia meluncurkan perjalanannya ke Bulan dari stasiun Vostochny pada 11 Agustus. (Sumber: TASS) |
Menurut seorang reporter TASS (Rusia) yang melaporkan dari pusat antariksa, pesawat ruang angkasa itu lepas landas dari fasilitas Vostochny di Timur Jauh Rusia pada tanggal 11 Agustus.
Roket pendorong Fregat lepas landas dari tahap ketiga wahana antariksa 564 detik setelah peluncuran. Wahana antariksa Luna-25 kemudian terpisah dari pendorong sekitar satu jam setelah peluncuran. Perjalanan ke Bulan diperkirakan akan memakan waktu 5,5 hari.
Khususnya, jika dikerahkan sesuai rencana, Lunar-25 akan mendarat dua hari sebelum pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 milik India, dengan demikian menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di wilayah kutub selatan Bulan.
Wahana antariksa ini akan menghabiskan tiga hingga tujuh hari di ketinggian sekitar 100 km di atas permukaan bulan sebelum mendarat di area kawah Boguslawsky. Kawah Manzinus dan Pentland-A telah direncanakan sebagai lokasi pendaratan alternatif.
Tujuan utama misi di kutub alami Bulan ini adalah menyempurnakan teknik pendaratan lunak. Ini bisa menjadi wahana antariksa pertama yang mendarat di dekat kutub selatan Bulan.
Luna-25 memiliki sembilan instrumen ilmiah utama, termasuk delapan dari Rusia dan satu dari Badan Antariksa Eropa (ESA). Instrumen yang dikembangkan ESA, Pilot-D, digunakan untuk navigasi. Instrumen Rusia ini membantu Luna-25 mempelajari komposisi, struktur, dan sifat fisik permukaan bulan, debu, dan plasma eksosfer di sekitar kutub selatan.
Pendarat ini dilengkapi dengan beberapa kamera. Kamera-kamera ini akan mengambil gambar selang waktu pendaratan dan gambar HDR sudut lebar lanskap bulan. Luna-25 akan terus menggunakan kameranya pada interval yang telah diprogram sebelumnya dan berdasarkan sinyal dari Bumi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)