Pada tanggal 15 Desember, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa angkatan udara negara itu telah menyelenggarakan penerbangan khusus untuk mengevakuasi sejumlah diplomat Rusia, Belarusia, dan Korea Utara di Damaskus.
Sebuah pesawat militer Rusia lepas landas dari pangkalan udara Hmeimim di Suriah pada tanggal 15 Desember.
"Pekerjaan Kedutaan Besar Rusia di Damaskus terus berlanjut," lapor Reuters pada 16 Desember, mengutip pengumuman Departemen Tanggap Krisis Kementerian Luar Negeri Rusia di kanal Telegram.
Kantor berita TASS mengutip informasi dari Kementerian Luar Negeri Belarusia yang mengonfirmasi bahwa semua diplomat negara itu telah dievakuasi dari Suriah.
Dalam perkembangan lainnya, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris mengatakan Israel melancarkan serangan dini hari terhadap lokasi militer di wilayah pesisir Tartus, Suriah, yang juga merupakan rumah bagi pangkalan angkatan laut Rusia di Mediterania.
"Pesawat tempur Israel menyerang serangkaian lokasi, termasuk posisi pertahanan udara dan depot rudal permukaan-ke-permukaan," kata AFP mengutip organisasi tersebut.
Organisasi itu mengatakan ini adalah pemboman paling intens di pantai Suriah sejak 2012.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada tanggal 15 Desember bahwa dia telah menelepon Presiden terpilih AS Donald Trump tentang langkah-langkah di Suriah dan Gaza, menurut Reuters pada tanggal 16 Desember.
Netanyahu mengatakan ia berbicara dengan Trump pada malam 14 Desember. Namun, juru bicara presiden terpilih AS tersebut menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai panggilan telepon tersebut.
Menurut Netanyahu, mereka membahas situasi di Suriah setelah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad. Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap gudang senjata strategis Suriah sejak Assad meninggalkan negara itu, dan mengerahkan pasukan ke zona demiliterisasi di dalam wilayah Suriah.
Meskipun ada pergerakan di Suriah, Perdana Menteri Israel telah menekankan bahwa negaranya tidak berminat untuk berkonflik dengan Suriah.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/nga-so-tan-cac-nha-ngoai-giao-nga-belarus-trieu-tien-khoi-syria-185241216060833068.htm
Komentar (0)