
Kapal tak berawak Ukraina yang disita oleh Rusia di Krimea (Foto: Getty).
Saluran Telegram Military Informant, mengutip informasi dari para blogger militer Rusia pada tanggal 22 November, mengatakan bahwa pasukan Rusia menyita sebuah kapal bunuh diri Magura V5 buatan Ukraina di lepas pantai Krimea saat kapal tersebut mencoba menargetkan kapal-kapal Rusia di sebelah barat Krimea.
Foto-foto yang diunggah menunjukkan kapal serbu tersebut terdampar di pantai dalam keadaan utuh. Belum jelas apakah Rusia melumpuhkan kapal serbu tersebut, menyebabkannya terdampar di pantai, atau apakah kapal tersebut mengalami masalah teknis.
Penyitaan Rusia atas kapal serang tak berawak Magura milik Ukraina menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Moskow dapat menggunakan teknologi untuk menetralisir serangan pesawat tak berawak Kiev.
Magura V5 (singkatan dari: Robot Perlindungan Maritim Tak Berawak) diproduksi oleh perusahaan Ukraina SpetsTechnoExport. Kendaraan ini memiliki panjang 5,5 m, jangkauan 800 km, dan kecepatan maksimum 77 km/jam. Perangkat ini dapat membawa 320 kg bahan peledak. Menurut SpetsTechnoExport, kapal bunuh diri Magura V5 dapat dikendalikan melalui gelombang radio.
"Magura menunjukkan kemampuan kami dalam menciptakan drone angkatan laut berteknologi baru, menggunakan filosofi non-agresif namun mampu menciptakan efek jera di wilayah seperti Laut Hitam," ujar Ivan Sybyriakov, kepala departemen pengembangan drone di SpetsTechnoExport.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada 22 November bahwa mereka telah mendeteksi empat pesawat nirawak angkatan laut Ukraina di Laut Hitam bagian barat. Moskow menyatakan bahwa perangkat tersebut ditujukan ke Semenanjung Krimea, tetapi berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan Rusia. Namun, belum jelas apakah perangkat tersebut dan kapal Magura yang disita terkait.
Meskipun tidak memiliki kapal perang, Angkatan Laut Ukraina menggunakan semua sumber dayanya untuk mengurangi kekuatan besar Rusia di Laut Hitam.
Pasukan Ukraina semakin sering menggunakan pesawat tak berawak yang membawa bahan peledak atau rudal untuk menyerang target Rusia di Laut Hitam dan semenanjung Krimea.
Pada pertengahan Agustus, dinas keamanan Ukraina merilis video kapal tak berawak SeaBaby, yang digunakan Kiev untuk menyerang jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea dengan Rusia dan beberapa kapal Rusia di Laut Hitam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan awal bulan ini bahwa serangan pesawat tak berawak telah memberikan Ukraina keunggulan dan memaksa pasukan Rusia mundur di Laut Hitam.
Semenanjung Krimea, markas Armada Laut Hitam Rusia, telah berulang kali diserang oleh pesawat nirawak, kapal bunuh diri, dan rudal. Rusia juga telah berulang kali mengumumkan akan menghentikan kelompok pengintai Ukraina yang mencoba menyerang Krimea dengan speedboat atau jet ski.
Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 setelah referendum yang kontroversial. Menurut para analis, memutus koridor yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia merupakan salah satu tujuan utama Ukraina dalam serangan balasan yang telah berlangsung sejak Juni. Namun, beberapa pakar mengatakan Kiev akan kesulitan mencapai tujuan ini tahun ini.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)