Rusia mengatakan pasukannya menembak jatuh delapan drone di dekat Krimea dan menghancurkan tiga perahu cepat Ukraina di dekat Pulau Ular.
"Kapal cepat militer Willard Sea Force buatan AS yang membawa personel militer Ukraina hancur di timur laut Pulau Ular di Laut Hitam," demikian pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia di akun Telegram mereka pada pagi hari tanggal 10 September.
Militer Rusia juga mengklaim telah menembak jatuh delapan drone di atas Laut Hitam, dekat Semenanjung Krimea. Rusia tidak melaporkan adanya korban jiwa atau kerusakan dari kedua insiden tersebut.
Ukraina belum menanggapi informasi ini.
Pulau Ular terletak di Laut Hitam dan saat ini dikuasai oleh Ukraina. Foto: AFP
Tentara Ukraina membeli lima perahu cepat Willard Sea Force dari Willard Marine, sebuah perusahaan yang berbasis di California, pada tahun 2013 dan menerimanya di Odessa pada tahun 2015. Perahu Sea Force tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat membawa kelompok yang terdiri dari 6, 10, atau 26 tentara.
Pada tanggal 22 Agustus, militer Rusia mengumumkan penghancuran sebuah kapal cepat Willard Sea Force yang membawa sekelompok pasukan penyerang di dekat Pulau Ular. Delapan hari kemudian, militer Rusia menyatakan bahwa pesawat tempur angkatan udara angkatan laut telah menghancurkan empat kapal cepat yang membawa pasukan khusus Ukraina di Laut Hitam, meskipun jenis kapal tersebut tidak disebutkan secara spesifik.
Pulau Ular, juga dikenal sebagai Pulau Zmiinyi, memiliki luas sekitar 17 hektar dan terletak sekitar 35 km dari pelabuhan Odessa di Ukraina. Sebelum pertempuran, sekitar 100 penjaga perbatasan Ukraina ditempatkan di pulau itu. Rusia mengambil alih kendali pulau itu beberapa hari setelah pertempuran pecah.
Meskipun tidak memiliki sumber daya alam atau pangkalan militer permanen, Pulau Ular memainkan peran penting dalam mengendalikan jalur pelayaran di Laut Hitam. Pada Juni 2022, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan penarikan pasukannya dari Pulau Ular setelah "menyelesaikan misi mereka." Sementara itu, Ukraina mengklaim bahwa serangan rudal dan artileri oleh pasukannya memaksa pasukan Rusia untuk pergi.
Setelah Rusia menarik garnisunnya dari pulau itu, Ukraina secara berkala mengerahkan kelompok-kelompok kecil tentara ke sana untuk mempertahankan kendali.
Lokasi Pulau Zmiinyi. Grafik: WP
Huyen Le (Menurut AFP , Reuters )
Tautan sumber






Komentar (0)