Menurut Reuters, pada 19 Mei, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "sisa-sisa terakhir" perjanjian pengendalian senjata antara Rusia dan AS "berangsur-angsur menghilang".
"Kami hanya bisa menyesalkan tidak adanya kontak serius dan substantif mengenai pengendalian senjata antara Moskow dan Washington," ujar Peskov kepada para wartawan. Pernyataan juru bicara Kremlin tersebut muncul ketika sekelompok anggota parlemen dari Partai Republik baru-baru ini mengusulkan rancangan undang-undang yang menyerukan AS untuk menarik diri dari Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New START). New START, yang ditandatangani pada tahun 2010 untuk membatasi persenjataan kedua negara hingga maksimum 1.550 hulu ledak nuklir, merupakan satu-satunya perjanjian yang mengikat secara hukum mengenai pengendalian senjata nuklir antara Rusia dan AS. Rusia menangguhkan keikutsertaannya dalam perjanjian tersebut pada akhir Februari.
AN NGUYEN
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)