Cat Cat adalah desa khas suku Mong di komune San Sa Ho, sekitar 2 km dari pusat kota Sa Pa (provinsi Lao Cai ). Desa ini terletak dengan damai di kaki pegunungan Hoang Lien Son. Selain menanam padi, jagung, dan beternak sapi, penduduk desa Cat Cat juga sangat gemar mengembangkan dan mempromosikan kerajinan tradisional, yang paling menonjol adalah pemintalan dan tenun linen. Banyaknya produk kerajinan tangan di sini membuat banyak wisatawan yang datang ke Sapa betah dan jatuh cinta.
Profesi pemintalan dan penenunan kain linen di desa Cat Cat telah dipertahankan dan diwariskan secara turun-temurun oleh para wanita H'Mong melalui adat istiadat para nenek/ibu yang mengajarkan anak/cucu perempuan mereka ketika mereka mencapai usia menikah.
Ada adat istiadat bahwa pada hari pernikahan mereka, gadis-gadis H'Mong akan mengenakan gaun yang mereka tenun sendiri dengan segala kebanggaan, perhatian dan gairah mereka.
Bahan utama untuk membuat produk brokat adalah serat rami, karena serat rami bersifat lembut dan kuat sehingga jika ditenun menjadi kain akan sangat tahan lama.
Gaun-gaun tersebut menunjukkan kecerdikan, ketekunan, dan kelembutan sang gadis, sekaligus membawa serta hasrat akan kesuburan, kedamaian, dan kebahagiaan. Menurut adat H'Mong, jenazah harus dikuburkan dengan kain linen agar arwahnya dapat kembali berkumpul dengan leluhur.
Di desa Cat Cat, setiap rumah memiliki alat tenun dan setiap wanita tahu cara memintal linen dan menenun kain.
Alat tenun wanita Hmong sederhana, tetapi selama beberapa generasi mereka telah menenun kain yang halus, persegi, indah, dan tahan lama.
Potongan-potongan kainnya, meskipun sederhana dan sederhana, mengandung ketelitian, keteraturan, dan kemahiran sang perajin dalam setiap helai tenunnya. Kain-kain ini menggambarkan kehidupan masyarakat di sini, sederhana, bersahaja, namun tetap anggun dan teguh di tengah pegunungan dan hutan.
Melalui berbagai musim suka dan duka, para wanita di desa Cat Cat masih tekun memintal linen, mengasah benang, menenun kain, dan menyulam.
Setelah pewarnaan dan pengeringan, pekerja beralih ke langkah pengolesan lilin lebah pada kain untuk membuatnya halus dan menggunakan rol kayu untuk memolesnya di atas batu datar hingga kain mengilap.
Tidak peduli seberapa cepat kehidupan di luar berubah, di desa yang tenang ini bunga-bunga masih bermekaran, burung-burung masih berkicau, dan para wanita masih memintal dan menenun karena itulah cara mereka dilahirkan.
Majalah Heritage
Komentar (0)