
Sebuah rumah dengan tanda "Dijual" di Washington, DC, AS. Foto: THX/TTXVN
Menurut Redfin, pada Oktober 2025, jumlah penjual diperkirakan akan melebihi jumlah pembeli sebesar 36,8%. Ini merupakan selisih terbesar sejak data mulai dicatat pada tahun 2013. Redfin mendefinisikan "pasar pembeli" sebagai pasar dengan jumlah penjual setidaknya 10% lebih banyak daripada jumlah pembeli. Para ekonom di perusahaan tersebut memperkirakan bahwa terakhir kali pasar lebih condong ke pembeli adalah pada tahun-tahun setelah krisis keuangan 2008, ketika harga rumah anjlok di seluruh negeri.
Namun, para peneliti Redfin juga mencatat bahwa ini sebenarnya hanya pasar bagi mereka yang mampu. Mereka mengatakan banyak orang Amerika tersingkir dari persaingan karena menurunnya daya beli. Dan itulah inti permasalahannya. Bisakah ini benar-benar disebut pasar pembeli ketika begitu banyak calon pembeli masih belum mampu dan bahkan tidak mencari?
Menurut laporan terbaru dari National Association of Realtors (NAR), agen real estat menyatakan bahwa keterjangkauan perumahan merupakan tantangan terbesar yang dihadapi bisnis mereka. Hal ini jauh lebih besar daripada tantangan lain, termasuk biaya operasional di industri ini. Calon pembeli rumah berpenghasilan rendah menghadapi tantangan akibat pasar kerja yang tidak stabil, pertumbuhan upah yang lambat, dan kondisi keuangan yang memburuk, ujar Selma Hepp, kepala ekonom di Cotality.
Sementara itu, menurut data Cotality, meskipun harga rumah terus melemah, harga rumah secara nasional pada bulan September masih 1,2% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Patut dicatat, harga rumah saat ini sekitar 50% lebih tinggi dibandingkan lima tahun lalu, yaitu periode sebelum pandemi.
Suku bunga KPR juga telah turun dari puncaknya baru-baru ini, tetapi masih dua kali lipat dari tahun-tahun awal pandemi. Biaya tetap menjadi hambatan utama kepemilikan rumah, dengan sekitar 75 dari 100 pasar perumahan teratas masih dianggap terlalu tinggi nilainya, menurut Cotality.
Meskipun penutupan pemerintah telah berakhir, sentimen konsumen terkait pembelian rumah belum membaik. Dalam survei sentimen bulan November, Asosiasi Nasional Pembangun Rumah (NAHB) menyatakan bahwa ekspektasi penjualan rumah dari pengembang untuk enam bulan ke depan telah menurun tajam.
Robert Dietz, kepala ekonom di NAHB, mengatakan mereka terus melihat pelemahan di sisi permintaan. Ia menjelaskan bahwa pasar tenaga kerja yang melemah dan keuangan konsumen yang ketat berkontribusi pada lingkungan bisnis yang sulit.
Sumber: https://vtv.vn/nghich-ly-tren-thi-truong-bat-dong-san-my-100251120165520177.htm






Komentar (0)