Di halaman pribadinya, Aymen Hussein berbagi: “Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Momen perpisahan dengan Piala Asia terasa berat. Itu bukan akhir yang kami inginkan. Mimpi kami masih jauh, sementara ambisi kami masih ada. Mereka mencuri impian tim Irak di hadapan penonton dunia . Saya mohon maaf kepada seluruh penggemar Irak.”
Aymen Hussein dikeluarkan karena... merayakan
Pertandingan antara Irak dan Yordania berakhir pada malam 29 Januari, tetapi kontroversi belum mereda. Terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai kartu kuning kedua yang diberikan wasit Alireza Faghani kepada Aymen Hussein, setelah penyerang Irak tersebut melakukan selebrasi.
Cuplikan Yordania 3 - 2 Irak: 2 menit perpanjangan waktu yang dramatis membawa tim 'underdog' ke perempat final | Piala Asia 2023
Dengan skor imbang 1-1, Aymen Hussein mencetak gol indah yang membawa tim Irak unggul 2-1 pada menit ke-76. Saat itu, Hussein sangat bersemangat dan berlari ke sudut lapangan untuk "melakukan" selebrasi para pemain Yordania. Tak lama kemudian, penyerang bernomor punggung 18 ini menerima kartu kuning kedua.
Selebrasi unik pemain Jordan
Wasit memutuskan untuk mengeluarkan striker Irak bernomor punggung 18 tersebut dari pertandingan karena ia memprovokasi lawannya. Ini juga merupakan titik balik terbesar pertandingan, ketika Yordania memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk mencetak 2 gol di babak perpanjangan waktu dan memenangkan hak untuk lolos ke perempat final Piala Asia 2023.
Komite Disiplin Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kemungkinan akan menyelidiki tindakan Aymen Hussein. Sementara itu, Federasi Sepak Bola Irak juga telah mengajukan pengaduan terhadap wasit Alireza Faghani kepada AFC.
Momen Aymen Hussein "menirukan" tindakan makan lawannya, dianggap sebagai tindakan provokatif oleh wasit.
Apa pun langkah AFC selanjutnya, Irak tidak dapat mengubah hasil pertandingan. Keputusan wasit Alireza Faghani akan tercatat sebagai salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah Piala Asia.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)