(DTO) Di tengah-tengah daerah sungai yang damai di pulau Thoi Son (Dong Thap), kerajinan pembuatan serpihan beras hijau dan gula kelapa masih terus dilestarikan melalui tangan-tangan terampil para perajin, yang memberikan kehidupan pada setiap serpihan beras hijau dan setiap gula kelapa yang harum, berlemak, dan manis.
Báo Đồng Tháp•02/12/2025
Sesampainya di Thoi Son, pengunjung tak hanya menikmati cita rasa kampung halamannya, tetapi juga merasakan langsung proses pengeruk kelapa, memintal manisan, membungkus manisan... Momen-momen kerja sederhana tersebut membuka kisah pelestarian kerajinan kuno di tengah kehidupan modern.
Para pekerja biasanya membuat serpihan beras hijau dari beras ketan atau beras ketan. Beras tersebut dipanggang dalam panci berisi pasir yang dipanaskan hingga ratusan derajat Celcius, diaduk rata selama 3-5 menit hingga beras mengembang menjadi serpihan beras hijau. Setelah serpihan beras mengembang secara merata, taruh di atas saringan untuk membuang kulit arinya lalu masukkan ke dalam panci untuk dicampur dengan rempah-rempah. Rempah-rempah yang digunakan untuk merendam serpihan beras hijau adalah campuran malt, santan, madu, kacang tanah, dan sebagainya agar cita rasanya lebih kaya dan beragam; apalagi jika tidak ditambahkan gula. Kemudian masukkan nasi hijau ke dalam cetakan, tekan kuat-kuat dan gunakan pisau untuk memotong nasi hijau menjadi bentuk batangan. Langkah terakhir adalah pengemasan untuk menjaga kerenyahan serpihan beras. Permen kelapa dibuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana: santan dan malt. Membuat permen kelapa membutuhkan ketekunan, kesabaran, ketelitian dan ketangkasan luar biasa di setiap langkah. Pengunjung menyaksikan pembuatan permen, merasakan pembuatan permen, dan menikmati permen kelapa panas yang baru keluar dari oven. Bagi wisatawan, ini bukan sekadar pengalaman sederhana, tetapi juga cara untuk lebih memahami kehidupan petani dan keterikatan mereka dengan alam dan pekerjaan.
Komentar (0)