Puluhan ribu orang telah datang ke wilayah tengah Quang Tri selama hari-hari Juli ini untuk memberikan penghormatan kepada para martir heroik yang beristirahat di sini.
Pada hari-hari di bulan Juli ini, seluruh negeri berbondong-bondong mendatangi taman makam pahlawan untuk memberikan penghormatan terakhir atas jasa para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan negara ini.
Puluhan ribu orang telah datang ke wilayah tengah Quang Tri. Setiap orang yang datang ke sini sangat tersentuh dan merasakan kepedulian masyarakat serta pemerintah daerah yang mewakili seluruh negeri untuk merawat makam para martir heroik.

Ketika datang ke pemakaman Jalan 9, Truong Son, atau Benteng Quang Tri, setiap orang memiliki perasaan yang berbeda, tetapi yang paling umum adalah rasa syukur kepada para martir heroik yang dimakamkan di sini. Berkat para martir heroik, kita mendapatkan kedamaian dan kesejahteraan seperti saat ini.
Bagi Tuan Bach Cong Luu, di Hanoi , ini adalah ketiga kalinya ia membakar dupa di pemakaman para martir Truong Son, untuk pamannya, martir Bach Cong Hai, yang meninggal pada tahun 1973.
"Keluarga kami tinggal jauh, saudara-saudara kami ada di sini. Saya melihat pemerintah daerah sangat memperhatikan kami. Keluarga saya sangat berterima kasih dan juga berterima kasih atas kebaikan saudara-saudari yang melayani di sini," ujar Bapak Bach Cong Luu, Distrik Ba Vi, Hanoi.
Seluruh Provinsi Quang Tri memiliki 72 pemakaman, dengan lebih dari 55.000 martir. Demi merawat makam para martir dengan baik, selain dukungan negara, Provinsi Quang Tri telah menyediakan berbagai solusi, memobilisasi sumber daya, dan merenovasi pemakaman para martir agar lebih luas.
"Provinsi Quang Tri telah meluncurkan gerakan untuk bergotong royong merawat pemakaman. Hingga saat ini, kami telah memobilisasi ratusan miliar VND. Kami telah menugaskan sebuah organisasi yang khusus menerima dan menyelesaikan urusan keluarga para martir, serta memberikan nasihat tentang kesulitan dan masalah apa pun dalam menerapkan kebijakan bagi keluarga para martir ketika mereka datang ke sini," ujar Bapak Hoang Tuan Anh, Wakil Direktur Departemen Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas Perang, dan Urusan Sosial Provinsi Quang Tri.
Di tanah Quang Tri, di mana-mana ditandai dengan pengorbanan para martir heroik. Di Sungai Thach Han, ribuan prajurit telah beristirahat dengan tenang di dasar sungai. Jurnalis dan veteran benteng kuno Le Ba Duong menulis syair-syair ini untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada rekan-rekannya:
Perahu ke Thach Han, dayung dengan lembut
Temanku masih ada di dasar sungai.
Dua puluh tahun menjadi gelombang
Pantai yang damai, selamanya.
Peringatan Hari Pahlawan dan Martir Perang ini juga menjadi momen ungkapan rasa haru dan syukur yang mendalam kepada para putra putri bangsa yang telah gugur.
Negara yang bersatu, merdeka, dan damai dibangun dengan pengorbanan yang mulia. Semasa hidupnya, Paman Ho juga menegaskan: "Para pemuda itu adalah pahlawan nasional. Rakyat dan Tanah Air tidak akan pernah melupakan anak-anak terkasih mereka." Itulah tradisi "Saat minum air, ingatlah sumbernya" bangsa kita.
Sumber
Komentar (0)