Saya menderita diabetes selama tiga tahun dan rutin minum obat. Saat liburan, saat keluarga saya berkumpul, bolehkah saya minum beberapa gelas bir atau anggur? (Hong Dang, 35 tahun)
Membalas:
Pesta musim semi menghadirkan suasana ceria bagi keluarga. Namun, minum bir dan anggur khususnya, serta minuman beralkohol pada umumnya, tidak baik bagi penderita diabetes.
Alkohol dapat memengaruhi efek obat diabetes (seperti insulin dan obat hipoglikemik oral), berdampak negatif pada rencana pengelolaan penyakit, menyebabkan gula darah terlalu tinggi atau rendah yang dapat mengakibatkan komplikasi berbahaya.
Orang yang mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang, disertai pola makan yang tidak terkontrol dan tidak ilmiah, kelebihan energi, dan tidak mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, dapat meningkatkan gula darah. Sebaliknya, penderita diabetes yang menyalahgunakan alkohol tetapi tidak makan dengan benar, terutama ketika kekurangan gizi dalam jangka panjang, dapat mengalami hipoglikemia berat.
Alkohol juga merusak hati—organ utama yang bertanggung jawab atas detoksifikasi dan penyimpanan energi dalam tubuh. Ketika kadar gula darah rendah, glikogen yang tersimpan di hati dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan untuk energi. Hati yang rusak akibat penyalahgunaan alkohol tidak dapat menjalankan tugasnya untuk memasok gula ke tubuh ketika hipoglikemia terjadi, yang menyebabkan perkembangan yang lebih serius.
Bir dan alkohol memengaruhi gula darah. Foto: Freepik
Dalam beberapa kasus, alkohol menyebabkan penumpukan asam dalam darah (disebut asidosis), yang dapat mengancam jiwa. Mengonsumsi alkohol terlalu banyak juga dapat memperburuk komplikasi terkait diabetes seperti dislipidemia, tekanan darah tinggi, kerusakan saraf, dan penyakit mata diabetes.
Keracunan alkohol dan hipoglikemia memiliki gejala yang mirip seperti gugup, berkeringat, pusing, pandangan kabur, pandangan ganda, gangguan perilaku, koma, kejang... jika tidak segera dideteksi, dapat membahayakan kesehatan.
Demi menjaga kesehatan, pasien sebaiknya tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Jika terpaksa mengonsumsi alkohol, pasien harus memantau kadar gula darah secara ketat sebelum dan sesudahnya untuk memastikan kadarnya berada pada tingkat yang aman.
Jangan minum alkohol saat perut kosong untuk meminimalkan efek negatif alkohol pada tubuh dan mengurangi risiko hipoglikemia. Hindari minum alkohol saat berlari atau melompat karena dapat dengan mudah menyebabkan hipoglikemia.
Guru, Dokter Tran Dinh Manh Long
Departemen Endokrinologi - Diabetes, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Kota Ho Chi Minh
| Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit endokrin di sini agar dokter dapat menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)