Masyarakat Vietnam masih terlalu longgar dalam hal melindungi data pribadi.

SGGPO 08/10/2023 17:15

Menjelang Hari Transformasi Digital Nasional pada tanggal 10 Oktober, pada tanggal 8 Oktober, di Jalan Buku Kota Ho Chi Minh, Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Ho Chi Minh, bekerja sama dengan Penerbitan Informasi dan Komunikasi, menyelenggarakan program peluncuran buku dan diskusi untuk "Panduan Determann tentang Hukum Perlindungan Data Pribadi" .

Saat ini, perlindungan data pribadi semakin mendapat perhatian dalam konteks era digital. Namun, bagaimana meningkatkan kesadaran, meminimalkan risiko, memastikan keamanan, dan memahami hukum terkait perlindungan data secara umum dan data pribadi secara khusus tetap menjadi topik yang terus diteliti dan diterapkan oleh para pengelola, organisasi, bisnis, dan individu.

Sebagai respons terhadap kebutuhan untuk melindungi data pribadi dan mematuhi hukum, Penerbitan Informasi dan Komunikasi mempersembahkan kepada para pembaca Panduan Hukum Perlindungan Data Pribadi karya Lothar Determann.

Penulis Lothar Determann adalah seorang profesor hukum yang telah bekerja dan mengajar selama lebih dari dua puluh tahun di bidang keamanan data internasional, hukum komersial dan kekayaan intelektual, hukum komputer, hukum internet, dll., di Jerman dan Amerika Serikat. Ia telah menerbitkan banyak artikel dan buku di bidang-bidang tersebut, berbagi pengalaman tentang membangun, mengumpulkan, melindungi, mengamankan, dan memastikan keamanan data selama proses transformasi digital di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat.

MSc. Tran Manh Hung dan MC Phuong Thao di program pertukaran pelajar.

Buku panduan Determann tentang hukum perlindungan data pribadi ditujukan untuk khalayak luas. Sebelum diterbitkan dalam bahasa Vietnam, buku ini telah diterbitkan dalam banyak bahasa di seluruh dunia , termasuk bahasa Mandarin, Jerman, Hongaria, Italia, Jepang, Portugis, Rusia, dan Spanyol, dan lebih banyak bahasa diharapkan akan diterbitkan di masa mendatang.

Publikasi tersebut diterjemahkan oleh beberapa orang, dengan mahasiswa S2 Tran Manh Hung dan Truong Tan Dung sebagai dua penerjemah utama. Hadir dalam program pertukaran tersebut, mahasiswa S2 Tran Manh Hung bercanda bahwa dulu kami membicarakan emas dan berlian; tetapi sekarang kami lebih banyak membicarakan data.

"Di dunia saat ini, data itu sendiri dieksploitasi dan digunakan, menjadi keuntungan komersial yang sangat tinggi bagi bisnis, terutama bagi perusahaan teknologi di seluruh dunia. Pada saat yang sama, laporan dari Amerika Serikat juga dengan jelas menyatakan bahwa setiap klik di internet direkam dan menjadi riwayat online," tambah Bapak Hung.

Menurut Bapak Tran Manh Hung, data pribadi merupakan aset tak berwujud yang berharga, namun juga merupakan data yang paling sering diretas dan paling banyak diserang di dunia maya. "Oleh karena itu, perlindungan data telah menjadi topik hangat tidak hanya di Vietnam dan kawasan ini, tetapi juga secara global. Hal ini membutuhkan pemerintah , khususnya Vietnam, untuk menetapkan kerangka hukum untuk melindungi data pribadi," tegas Bapak Hung.

Dalam acara tersebut, Bapak Tran Manh Hung menyatakan bahwa masyarakat Vietnam masih terlalu longgar dalam melindungi data pribadi mereka. Baru-baru ini, dengan diterbitkannya Keputusan Pemerintah Nomor 13 tentang perlindungan data pribadi, kesadaran masyarakat, khususnya dunia usaha, mulai meningkat.

Sumber: https://www.sggp.org.vn/nguoi-viet-con-de-dai-trong-viec-bao-ve-du-lieu-ca-nhan-post708948.html