Berdasarkan prinsip pengoperasian penggiling daging dan pengekstrusi kue ikan, tim peneliti Associate Professor, Dr. Tran Van Mien menyempurnakan dan mengembangkan printer 3D yang mengekstrusi beton untuk membangun rumah.
Teknologi ini diperkenalkan oleh Associate Professor Dr. Tran Van Mien (Pakar Teknik Konstruksi) pada lokakarya tentang tren aplikasi teknologi pencetakan 3D yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi Statistik Sains dan Teknologi, Departemen Sains dan Teknologi Kota Ho Chi Minh (CESTI) pada tanggal 23 Mei.
Bapak Mien mengatakan bahwa teknologi cetak 3D telah diterapkan oleh grup sejak tahun 2019 berdasarkan mekanisme pengoperasian mesin ekstruder kue ikan dan penggiling daging yang digunakan oleh pedagang kecil di pasar. Prinsip pengoperasian mesin penggiling ini adalah horizontal, sedangkan printer 3D beroperasi secara vertikal.
Berdasarkan prinsip ini, kelompok varian mesin CNC beroperasi pada sistem sumbu vertikal yang serupa dengan prinsip printer 3D. Mesin dikontrol oleh komputer menggunakan perangkat lunak untuk mengatur parameter teknis dan mengendalikan operasi.
Profesor Madya Dr. Tran Van Mien di samping rumah hasil cetak 3D yang ia dan rekan-rekannya rancang. Foto: Panitia Penyelenggara
Material beton dicampur dari semen PC50, pasir sungai, air, aditif pengurang kadar air, abu terbang, silicafume, serat PP... Formula pencampurannya diuji berkali-kali guna memastikan plastisitas, ukuran seragam, tidak ada deformasi, tidak ada cacat, dan mampu menahan beban...
Awalnya, kelompok uji cetak 3D membuat benda-benda seperti meja, kursi, dll. Setelah berhasil, kelompok tersebut mencetak sebuah rumah dengan lebar 5 m, panjang 14 m, dan luas 70 m². Menurut penulis, dengan 68 jam pencetakan berkelanjutan, rumah tersebut akan menyelesaikan bagian kasarnya, kemudian menyelesaikan pintu utama, jendela, atap, dan interiornya.
Profesor Madya Mien mengatakan bahwa campuran beton dicetak bertumpuk, dengan bagian dalam berongga, sehingga dinding mampu menahan gaya dan memastikan insulasi, sehingga terasa nyaman saat digunakan. Rumah ini memastikan permeabilitas air dan kekuatan tekan. "Cacat yang ditunjukkan oleh retakan pada dinding terutama disebabkan oleh beton yang menempel pada permukaan kepala cetak saat mencetak terus-menerus, sehingga menyebabkan penyumbatan. Jadi, saat mencetak rumah 3D, perlu ada jeda untuk menjaga peralatan dan dinding tetap berfungsi," ujar Profesor Madya Mien.
Dalam waktu dekat, kelompok ini berencana untuk melanjutkan pencetakan 3D rumah dengan area yang lebih luas. Seorang warga Vietnam di luar negeri memesan sebuah rumah dengan lantai dasar dan lantai satu. Menurut tim peneliti, rumah cetak 3D jauh lebih cepat dibangun daripada konstruksi tradisional, mengurangi biaya tenaga kerja, dan menciptakan model rumah dengan arsitektur unik sesuai dengan ide setiap orang.
Menurut para ilmuwan, teknologi pencetakan 3D masih relatif baru di Vietnam, sehingga saat ini belum ada standar teknis. Untuk perumahan, standar teknis untuk material, proses konstruksi, penerimaan, dan sebagainya juga belum tersedia, terutama untuk proyek-proyek pencetakan 3D.
Di dunia, teknologi pencetakan 3D telah diteliti dan diterapkan secara intensif oleh para ilmuwan selama lebih dari 10 tahun. Menurut basis data paten dunia, teknologi pencetakan 3D pertama kali muncul dan dipatenkan di AS pada tahun 1986. Teknologi ini telah berkembang pesat sejak tahun 2010. Dua negara dengan jumlah aplikasi kekayaan intelektual terbanyak adalah Tiongkok (lebih dari 46.000 paten) dan AS (lebih dari 5.300 paten). Di antaranya, teknologi pemrosesan aditif berkas elektron menyumbang 38%, dengan industri yang paling banyak diterapkan adalah teknik mesin, yaitu sebesar 26%.
Di Vietnam, menurut data WIPO Publish (Kantor Hak Kekayaan Intelektual), pada akhir tahun 2022, seluruh negara memiliki 61 dokumen paten terkait pencetakan 3D. Dari jumlah tersebut, pemohon Vietnam hanya mengajukan 9 permohonan paten. Dua permohonan paten telah dikabulkan, enam permohonan sedang dalam proses pemeriksaan, dan satu permohonan perlindungan ditolak. Penemuan-penemuan Vietnam sebagian besar terkait dengan material, peralatan, dan komponen terkait pencetakan 3D.
Ha An
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)