Informasi mengenai meninggalnya Bapak Tran Mong Hung baru diketahui secara luas setelah Bapak Tran Hung Huy - Ketua Dewan Direksi dan putra Bapak Tran Mong Hung - membagikannya di halaman Facebook pribadinya pada pagi hari tanggal 1 Mei 2024.

Bapak Hung adalah Direktur Umum pertama dan Ketua Dewan Direksi (1994 - 2008), anggota Dewan Direksi (2012 - 2018), Wakil Ketua Komite Manajemen Risiko (2018 - 2023)ACB Bank.

ACB Bank juga menyampaikan belasungkawa kepada pendiri bank:

ACB ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Anda atas kontribusi besar Anda terhadap perkembangan bank. Kepergian Anda merupakan kehilangan yang sangat besar bagi keluarga dan ACB.

Selama lebih dari 30 tahun beroperasi di ACB, Bapak Tran Mong Hung dikenal sebagai pemimpin visioner dengan semangat bisnis yang menjunjung tinggi hukum, praktis, dan efektif. Beliau juga seorang pemimpin yang berdedikasi kepada karyawan dan organisasinya.

Sejak awal, dengan visi pembangunan yang harmonis dan berjangka panjang bersama masyarakat, Bapak Tran Mong Hung telah mengelola ACB dengan penuh kehati-hatian, mengutamakan transparansi. Hal ini telah menjadi metode bisnis yang khas, membantu ACB beroperasi secara efektif dan stabil dalam segala konteks. Beliau juga telah membuktikan bahwa kehati-hatian tidak membatasi kemajuan, melainkan akan menjadi fondasi untuk mendorong hal-hal baru. Praktiknya yang serius telah membantu ACB membangun sistem nilai inti yang menjadi kompas bagi seluruh kegiatan ACB, termasuk integritas, kehati-hatian, inovasi, harmoni, dan efisiensi.

Di bawah kepemimpinan langsungnya, Bank telah menorehkan prestasi dalam hal kreativitas dan inovasi. ACB adalah bank pertama di Vietnam yang menerapkan teknologi perbankan inti, membantu nasabah bertransaksi dengan nyaman di mana saja; bank pertama yang menerbitkan kartu kredit internasional MasterCard dan menggunakan layanan transfer uang cepat internasional Western Union, menandai hubungan antara ACB dan perusahaan keuangan global. Keputusan-keputusan perintisnya mencerminkan semangat ACB untuk terus belajar dan menerapkan teknologi baru dengan cepat. Dari fondasi tersebut, ACB telah berkembang pesat, berkontribusi pada perkembangan industri perbankan secara keseluruhan .

Pada pagi hari tanggal 1 Mei, putra Bapak Hung, Ketua ACB Tran Hung Huy, menyampaikan rasa duka citanya atas meninggalnya Bapak Tran Mong Hung:

“Selamat tinggal, Ayah.

Hidupku merupakan suatu keberuntungan yang luar biasa karena menjadi putra ayahku - monumen agungku, pahlawanku, guruku sepanjang hidup.

Ayah selalu pekerja keras dan berdedikasi pada pekerjaannya, tetapi semua orang di keluarganya memahami bahwa keluarga adalah segalanya. Ayah memang tegas, tetapi ia juga mencintai, menghormati, dan mendorong anak-anaknya untuk bebas dan mandiri dalam memilih jalan dan cara hidup mereka sendiri. Ayah bersimpati dan memahami setiap kesulitan anak-anaknya. Ayah dengan sabar mengajari mereka sedikit demi sedikit tentang kehidupan, tentang sifat manusia, tentang prinsip-prinsip bisnis, tentang cara berinteraksi dengan orang lain. Ayah mengajarkan mereka integritas untuk hidup, berpikir, membuat keputusan, membangun koneksi, dan bekerja sama dalam bisnis.

Namun mungkin yang paling sederhana, Ayah adalah Ayahku!

Jalan yang Ayah ajarkan kepadaku, akan kulanjutkan. Perjalanan Ayah, akan dilanjutkan oleh generasi-generasi mendatang...

Ayah, pergilah dengan tenang Ayah…”

Bapak Tran Mong Hung meletakkan fondasi bagi gaya manajemen sumber daya manusia ACB, membangun budaya dan lingkungan kerja di ACB saat ini, yang telah melahirkan generasi-generasi pemimpin penerus yang berbakat dan tim karyawan yang berkualitas tinggi dan loyal. Hal ini juga menjadi pembeda dan keunggulan kompetitif terbesar ACB hingga saat ini.

Di masa lalu, Bapak Tran Mong Hung pernah memimpin ACB melewati masa-masa sulit, terutama saat ACB dikabarkan "bangkrut", atau periode 2012-2017 ketika ACB harus menghadapi dan menyelesaikan "gumpalan darah" utang macet yang disebabkan oleh "kelompok 6 perusahaan" Bapak Kien.