Elena mengatakan seorang pria pemberani bergegas masuk untuk merebut senjata teroris di teater Crocus, membantu puluhan orang melarikan diri.
Elena, 61, pergi ke Teater Balai Kota Crocus di pinggiran Moskow pada malam 22 Maret untuk menonton pertunjukan band Picnic. Namun, sebelum pertunjukan dimulai, tembakan meletus di auditorium ketika empat teroris menyerbu masuk dan melepaskan tembakan tanpa pandang bulu.
Elena tidak yakin apakah "pahlawan" ini selamat dari tragedi itu atau tidak, karena ia tidak melihatnya setelahnya. Ia harus bergegas keluar karena suara tembakan terus menggema di teater.
Seorang perempuan menangis saat memberikan penghormatan kepada para korban penembakan di gedung bioskop Crocus di Kedutaan Besar Rusia di Armenia pada 23 Maret. Foto: AFP
Wanita itu terbakar oleh api dan beberapa menit setelah api berkobar barulah dia berani merangkak menuju pintu keluar.
Beberapa korban selamat mengatakan petugas keamanan di teater bertindak profesional dan cepat membuka pintu keluar, mengarahkan orang untuk menyelamatkan diri, dan menenangkan orang agar tidak panik.
Namun, banyak orang tidak dapat keluar dari teater, karena beberapa pintu terkunci.
"Orang-orang bersenjata itu berteriak dan menembak orang-orang dari belakang, sambil memerintahkan 'berbaring, jangan bergerak'. Saya tidak tahu bagaimana kami bisa lolos, kami sedang duduk di dekat pintu dan untungnya pintunya terbuka," kenang seorang korban.
Menurut penyidik Rusia, setelah penembakan, para teroris terus membakar Teater Crocus sementara orang-orang masih terjebak di dalamnya. Kebakaran hebat terjadi, menghanguskan auditorium dan menyebabkan langit-langit runtuh, mengubur banyak orang. Setidaknya 133 orang tewas, dan lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit.
Pihak berwenang Rusia mengumumkan telah menangkap 11 orang, termasuk empat tersangka yang terlibat langsung dalam penembakan di teater Crocus. Rusia belum mengumumkan identitas dan kewarganegaraan para tersangka. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tajikistan mengatakan bahwa mereka telah menghubungi Rusia terkait informasi keterlibatan warga negaranya dalam serangan teroris tersebut.
Ngoc Anh (Menurut RT/Reuters/AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)