Baru-baru ini, di Malaysia, sekitar 6.000 siswa terinfeksi flu, yang memaksa beberapa sekolah untuk tutup sementara guna memastikan keselamatan siswa dan guru.
Menteri Pendidikan Malaysia Mohd Azam Ahmad mengatakan sekolah telah diingatkan untuk secara ketat mengikuti pedoman anti-epidemi, termasuk mengenakan masker dan membatasi pertemuan massal.
Selama seminggu terakhir, epidemi flu terus menyebar ke seluruh negeri, terutama di sekolah dan taman kanak-kanak, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang risiko infeksi di lingkungan pendidikan.

Siswa Malaysia patuhi pedoman pencegahan epidemi secara ketat (Foto: AP)
Malaysia telah menerapkan banyak langkah untuk mencegah epidemi flu, sambil mempersiapkan ujian SPM (ujian nasional untuk siswa kelas 11), setara dengan kelas 12 di Vietnam, yang dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 3 November.
Tak hanya Malaysia, Jepang juga mencatat peningkatan tajam epidemi flu dalam beberapa minggu terakhir.
Pada 3 Oktober, otoritas kesehatan Jepang secara resmi mengumumkan epidemi flu nasional. Lebih dari 6.000 kasus hanya dalam beberapa minggu telah memaksa banyak sekolah dan taman kanak-kanak di sana untuk ditutup sementara. Jumlah sekolah yang ditutup kini tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa risiko penyebaran flu di sekolah sangat tinggi, terutama di prasekolah—tempat banyak anak kecil dengan sistem kekebalan tubuh lemah berkumpul. Jika epidemi ini terus berkembang secara kompleks, gangguan pembelajaran tak terelakkan.
Kam Trang
Source: https://dantri.com.vn/giao-duc/nhieu-truong-hoc-o-malaysia-dong-cua-vi-dich-cum-bung-phat-20251015114338833.htm
Komentar (0)